Sumut Gencarkan Vaksinasi, Tekan Angka Anak "Zero-Dose" Demi Generasi Sehat

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tengah berupaya keras menekan angka anak "zero-dose", yaitu anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali. Dinas Kesehatan Sumut mencatat, pada tahun 2024, terdapat 91.636 anak (24% dari total 289.000 anak di Sumut) yang tergolong "zero-dose". Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 96.806 jiwa pada Juli 2025.

Kondisi ini menjadi perhatian serius karena kelompok "zero-dose" sangat rentan terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui vaksinasi, seperti campak, difteri, polio, dan tetanus.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Sumut akan melakukan intervensi langsung dengan mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki anak "zero-dose". Peran Posyandu dan Puskesmas akan dioptimalkan. Tim penggerak PKK melalui kelompok Dasawisma, unit terkecil di masyarakat, juga akan digerakkan untuk menjangkau keluarga-keluarga tersebut.

"Di PKK itu kita punya Dasawisma, kelompok terkecil yang bisa menjangkau hingga keluarga, kita akan memaksimalkannya mengatasi zero-dose, selain itu juga memaksimalkan Posyandu," ujar Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu.

Selain itu, Pemprov Sumut juga akan berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan organisasi non-pemerintah (NGO). Pasalnya, sebagian besar anak "zero-dose" berada di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Muhammad Faisal Hasrimy menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap masalah ini. Ia khawatir, jika semakin banyak anak yang tidak divaksin, penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah terkendali, seperti polio, berpotensi muncul kembali.

"Itu yang kita khawatirkan bila semakin banyak anak-anak kita yang tidak divaksin, mereka rentan terkena penyakit dan penyakit-penyakit yang sudah lama bisa kita atas kembali muncul, seperti polio," kata Faisal Hasrimy.

Upaya percepatan penurunan angka anak "zero-dose" ini melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta komunitas pemerhati anak dan organisasi terkait lainnya. Diharapkan, dengan intervensi yang komprehensif, angka anak "zero-dose" di Sumut dapat ditekan, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan terlindungi dari penyakit.

Scroll to Top