Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja: Siapa Lebih Unggul dalam Konflik Perbatasan?

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas, memicu pertanyaan mendasar tentang keseimbangan kekuatan militer kedua negara. Eskalasi terbaru, dipicu oleh insiden di sekitar Candi Ta Muen Thom, telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan pengungsian massal, menyoroti kerentanan wilayah perbatasan yang disengketakan.

Ketegangan ini bermula dari dugaan serangan terhadap seorang prajurit Kamboja oleh pihak Thailand, yang memicu gelombang kemarahan dan dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan. Situasi kemudian memburuk dengan serangan udara Thailand ke target-target militer di Kamboja, yang dibalas dengan tembakan artileri dan roket oleh Kamboja. Akibatnya, puluhan ribu warga sipil terpaksa mengungsi, dan kedua belah pihak menderita kerugian personel serta kerusakan infrastruktur.

Perselisihan perbatasan ini bukanlah fenomena baru. Sengketa wilayah di sekitar Candi Ta Moan Thom telah berlangsung lama, berakar pada klaim teritorial yang tumpang tindih dan interpretasi peta kolonial yang diperdebatkan. Lokasi strategis kawasan ini, yang berdekatan dengan segitiga perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos, semakin memperumit situasi.

Dalam konteks konflik yang berkobar ini, perbandingan kekuatan militer antara Thailand dan Kamboja menjadi sangat relevan. Menurut data Global Firepower 2025, Thailand memiliki posisi yang jauh lebih unggul, menduduki peringkat ke-25 di dunia dan ketiga di Asia Tenggara, setelah Indonesia dan Vietnam. Sementara itu, Kamboja berada jauh di bawah, menempati peringkat ke-95 dari 145 negara yang dievaluasi. Perbedaan peringkat ini mengindikasikan disparitas signifikan dalam hal sumber daya militer, teknologi, dan kemampuan tempur antara kedua negara.

Scroll to Top