Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Asing Masuk Gaza Lewat Udara

Israel dilaporkan akan membuka jalur udara untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dari negara-negara asing ke Jalur Gaza mulai Jumat (25/7). Langkah ini diumumkan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang krisis kelaparan yang melanda wilayah tersebut.

Menurut laporan, negara seperti Uni Emirat Arab dan Yordania akan diizinkan melanjutkan pengiriman bantuan lewat udara, seperti yang pernah dilakukan tahun lalu.

Keputusan ini diambil menyusul laporan Kementerian Kesehatan Gaza yang menyebutkan lebih dari seratus orang meninggal dunia akibat kelaparan sejak Israel memblokade total akses bantuan kemanusiaan pada bulan Maret. Meskipun blokade dicabut pada Mei, pembatasan tetap diberlakukan dengan alasan untuk mencegah bantuan jatuh ke tangan Hamas dan sekutunya.

Situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan. UNICEF melaporkan ribuan anak membutuhkan perawatan akibat malnutrisi akut dalam dua pekan pertama Juli. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan kelaparan massal di Gaza sebagai "buatan manusia", meskipun tidak secara langsung menyebut Israel.

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa hampir sepertiga warga Gaza "tidak makan selama berhari-hari," dan krisis telah mencapai "tingkat keputusasaan yang mencengangkan." Ratusan ribu orang diperkirakan menghadapi "bencana kelaparan" antara Mei dan September.

Pemerintah Israel sebelumnya membantah bertanggung jawab atas kelaparan massal di Gaza. Juru bicara pemerintah Israel menyatakan bahwa kekurangan pasokan adalah "buatan manusia yang diatur oleh Hamas."

Scroll to Top