Denpasar – Sejumlah perusahaan otobus (PO) merasakan dampak signifikan akibat kemacetan panjang yang melanda Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kondisi ini menyebabkan beberapa armada bus terhenti total, bahkan sebelum mencapai pelabuhan dari arah Baluran. Akibatnya, beberapa PO mengambil langkah drastis dengan mengurangi jumlah armada yang beroperasi, bahkan menghentikan sementara layanan mereka.
MTrans Setop Operasi Sehari Penuh
MTrans mengumumkan penghentian sementara seluruh layanan bus di rute Jawa-Bali pada Kamis, 24 Juli 2025. Keputusan ini diambil demi keamanan dan kenyamanan penumpang, mengingat kepadatan kendaraan dan kemacetan parah di area penyeberangan yang mengganggu jadwal perjalanan.
Gunung Harta Pangkas Jumlah Armada
PO Gunung Harta memilih strategi berbeda dengan mengurangi jumlah bus yang melayani rute Bali-Jawa. Meskipun demikian, operasional tetap berjalan karena banyaknya penumpang yang sudah membeli tiket. Perusahaan ini biasanya mengoperasikan 18-22 unit bus setiap hari di rute tersebut. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 juta per bus akibat peningkatan biaya operasional dan potensi pengembalian uang kepada penumpang. Selain kemacetan di Ketapang, Gunung Harta juga terpaksa mengubah rute Denpasar-Lumajang-Jember melalui Situbondo akibat jalan jebol di Merawan, Bondowoso, yang sangat berdampak pada layanan bus ekonomi.
Juragan99 Alami Keterlambatan Ekstrem
Kemacetan di Pelabuhan Ketapang menyebabkan bus Juragan99 mengalami keterlambatan yang signifikan, dengan perjalanan Malang-Denpasar memakan waktu lebih dari 24 jam. Hal ini tidak hanya mengganggu jadwal, tetapi juga meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 30 persen. Sebelumnya, Juragan99 sempat menghentikan seluruh keberangkatan dari dan ke Denpasar selama satu hari. Meskipun demikian, tingginya permintaan pelanggan membuat perusahaan kembali beroperasi dengan armada yang dikurangi hingga 50 persen. Juragan99 berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan di rute favorit ini, sembari berharap masalah kemacetan dapat segera teratasi.