Desa Sumerta Kauh Edukasi Warga Soal HIV/AIDS dan Narkoba Lewat Bondres Bolale

DENPASAR, NusaBali – Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur, mengambil langkah inovatif dalam mengedukasi warganya tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Mereka menggelar penyuluhan dengan cara yang unik dan kreatif, yakni melalui pementasan seni tradisional bondres Bolale.

Acara yang berlangsung pada Senin malam (21/7/2025) di halaman Kantor Desa Sumerta Kauh ini, bertujuan untuk menjangkau masyarakat secara lebih efektif. Lokasi acara yang berada di perbatasan antara Desa Sumerta Kauh dan Desa Dangin Puri Kangin, diharapkan dapat menjaring peserta dari kedua wilayah.

Penyuluhan bertema "STOP" (Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan) ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, perwakilan banjar, hingga remaja dari Sekaa Teruna Teruni (STT) dan kader Posyandu. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar serta Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) dari sekolah-sekolah setempat juga turut terlibat dalam kegiatan ini.

I Wayan Sentana, Perbekel Desa Sumerta Kauh, menjelaskan bahwa metode penyuluhan melalui bondres dipilih karena lebih menarik perhatian masyarakat. Ia menilai, ceramah formal seringkali kurang efektif dalam menyampaikan pesan.

"Dengan bondres, masyarakat tidak hanya terhibur, tetapi juga dapat menyerap pesan-pesan penting tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba," ujarnya.

Sentana menambahkan, seni tradisional seperti bondres memiliki keunggulan dalam menyampaikan pesan secara santai namun tepat sasaran, terutama bagi kalangan muda yang rentan terhadap pengaruh negatif.

"Kami ingin menggunakan pendekatan budaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan," katanya.

Sentana juga mengungkapkan bahwa Desa Sumerta Kauh menghadapi tantangan serius terkait HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan pentingnya membangun literasi dan kesadaran, mulai dari generasi muda.

"Minimal dari hal sederhana seperti gaya hidup sehat dan menjauhi pergaulan bebas," tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya edukasi tentang pola hidup sehat secara umum, termasuk menjaga asupan makanan dan membatasi konsumsi gula berlebih, mengingat meningkatnya kasus diabetes pada usia pelajar.

Scroll to Top