Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi di tahun 2025, menutup perdagangan Jumat (25/7) di level 7.543,50. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan signifikan sebesar 3,17% dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 7.311,91.
Kenaikan ini juga diikuti oleh kapitalisasi pasar BEI yang menyentuh angka Rp 13.519 triliun, naik 3,37% dari pekan sebelumnya.
Prediksi dan Sentimen Pasar
Analis memprediksi IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat di kisaran 7.450-7.650 pada pembukaan perdagangan pekan depan, Senin (28/7). Beberapa agenda ekonomi global diperkirakan akan mewarnai pergerakan IHSG, termasuk:
- Negosiasi dagang lanjutan AS-China di Stockholm (28-29 Juli)
- Kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia (25-29 Juli), dengan potensi negosiasi tarif impor baja dan aluminium dengan Inggris
- Pertemuan The Fed (29-30 Juli)
Secara teknikal, indikator menunjukkan sinyal positif, namun volume perdagangan yang relatif rendah mengindikasikan potensi konsolidasi.
Rekomendasi Saham dan Strategi Investasi
Beberapa saham dari sektor properti direkomendasikan untuk dicermati, seperti Summarecon Agung (SMRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR), serta Chandra Asri Pacific (TPIA) dan BFI Finance Indonesia (BFIN).
Namun, pengamat pasar modal mengingatkan bahwa ruang penguatan IHSG pekan depan mungkin terbatas. Ketidakpastian global, terutama terkait kebijakan The Fed dan negosiasi dagang AS-China, dapat memicu koreksi teknikal. Investor ritel disarankan untuk menahan diri dari aksi beli agresif dan fokus pada saham-saham perbankan berfundamental kuat. Strategi akumulasi bertahap dinilai lebih bijak daripada mengejar harga tinggi.
Data Transaksi BEI
Selama periode 21-25 Juli 2025, rata-rata volume transaksi harian meningkat 6,40% menjadi 27,40 miliar lembar saham. Frekuensi transaksi harian juga naik 2,31% menjadi 1,73 juta kali. Namun, rata-rata nilai transaksi harian menurun 3,19% menjadi Rp 16,09 triliun.
Meskipun demikian, tercatat net foreign sell (dana asing keluar) nyaris menembus Rp 60 triliun sepanjang tahun 2025.
BEI melihat data-data ini sebagai sinyal kepercayaan investor, seiring dengan implementasi inisiatif strategis yang dilakukan bersama stakeholders.