Desa Sukaringin Gencarkan Fogging, Waspada DBD Meningkat!

Kabupaten Bekasi, beritajejakfakta.id – Pemerintah Desa Sukaringin mengambil langkah cepat dengan melaksanakan fogging di Dusun II Kampung Kedung Lor, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Aksi ini dilakukan sebagai upaya pencegahan meluasnya penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meresahkan warga.

Agus Salim, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa dua orang warganya, seorang ibu dan anak dari RT 005/RW 003, telah terjangkit DBD. Ia berharap Puskesmas Sukawangi lebih tanggap dalam merespon laporan dan permintaan bantuan pelayanan kesehatan dari warga. "Kami sangat berharap pihak puskesmas atau dinas terkait dapat segera menanggapi laporan warga yang terkena DBD, terutama di RT 05, RT 017 RW 09," ujarnya.

Beni Mutiara Bintang, perwakilan Pemerintah Desa Sukaringin, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi terkini, Dusun II Desa Sukaringin dinyatakan dalam status Tanggap Siaga 1. Oleh karena itu, penyemprotan atau fogging dianggap sebagai langkah krusial.

Tujuan utama dari fogging ini adalah untuk memberantas nyamuk dewasa, khususnya Aedes aegypti, yang berperan sebagai vektor virus DBD. Upaya ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk dan menghambat penyebaran penyakit.

Meskipun fogging efektif dalam mengurangi populasi nyamuk dewasa, Beni menekankan bahwa Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus tetap menjadi cara yang lebih efektif dan aman untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Langkah pencegahan utama yang ditekankan adalah menguras bak mandi, tempat penampungan air, dan wadah lain yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Selain itu, tempat-tempat tersebut juga bisa menjadi area persembunyian nyamuk.

Nazwir, warga Dusun II, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Desa Sukaringin atas pelaksanaan penyemprotan. "Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini," ucapnya.

Selain fogging, petugas kesehatan desa atau kader kesehatan juga aktif melakukan pengecekan jentik nyamuk di rumah-rumah warga. Hal ini bertujuan untuk memantau tingkat penyebaran nyamuk secara lebih detail.

Beni mengingatkan bahwa pencegahan DBD bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga seluruh masyarakat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, penyebaran DBD dapat dicegah secara efektif.

Scroll to Top