Israel Bajak Kapal Aktivis Pro-Palestina yang Berusaha Tembus Blokade Gaza

TEL AVIV – Pasukan Israel mencegat sebuah kapal yang membawa kelompok aktivis pro-Palestina, Freedom Flotilla, yang berupaya mencapai Gaza pada hari Sabtu. Aksi pembajakan ini disiarkan langsung oleh para aktivis.

Pemerintah Israel menyatakan tindakan kapal tersebut ilegal.

"Angkatan Laut Israel menghentikan kapal Navarn karena memasuki zona maritim pantai Gaza secara ilegal," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel. "Kapal itu kini menuju pantai Israel dengan aman. Semua penumpang dalam kondisi selamat."

Siaran langsung yang dilakukan para aktivis memperlihatkan mereka duduk di dek kapal sambil mengangkat tangan dan menyanyikan lagu anti-fasis Italia, "Bella Ciao", ketika tentara Israel mengambil alih kapal. Beberapa saat kemudian, siaran langsung video terputus.

Kapal tersebut membawa bantuan kemanusiaan dalam jumlah kecil untuk warga Palestina di Gaza dan berusaha menembus blokade laut yang diberlakukan Israel.

Freedom Flotilla Coalition menyatakan bahwa kapal "Handala" telah dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Israel menegaskan akan terus memberlakukan blokade terhadap Gaza dan menyatakan bahwa upaya melanggar blokade adalah tindakan berbahaya, melanggar hukum, dan merusak upaya kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Posisi kapal Handala saat dicegat terdeteksi sekitar 50 kilometer dari pantai Mesir dan 100 kilometer di sebelah barat Gaza.

Kapal Handala membawa sekitar 19 hingga 21 aktivis, termasuk politisi Eropa dan dua jurnalis Al Jazeera, yang sempat menyiarkan kondisi dari kapal sebelum dicegat.

Dua anggota Parlemen Prancis, Emma Fourreau dan Gabrielle Cathala, termasuk di antara mereka yang ditahan. Pemimpin partai mereka, Jean-Luc Melenchon, mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas insiden tersebut.

"Para preman Netanyahu menaiki Handala. Mereka menyerang 21 orang tak bersenjata di perairan teritorial yang bukan hak mereka. Ini adalah penculikan yang melibatkan dua anggota Parlemen Prancis," tulis Melenchon. Ia juga menuntut pemerintah Prancis untuk bertindak.

Gaza saat ini menghadapi kekurangan pangan dan kebutuhan pokok lainnya, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan LSM memperingatkan akan terjadinya kelaparan.

Awak Handala menyatakan akan melakukan mogok makan jika kapal mereka dicegat dan penumpangnya ditahan oleh tentara Israel.

Sebelumnya, kapal Freedom Flotilla lainnya, Madleen, dicegat oleh tentara Israel di perairan internasional pada 9 Juni dan ditarik ke pelabuhan Ashdod, Israel. Kapal tersebut membawa 12 aktivis, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg. Para aktivis tersebut akhirnya diusir oleh Israel.

Scroll to Top