Kabar mengenai gerhana matahari pada 2 Agustus 2025 sempat ramai diperbincangkan. Namun, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (BRIN) telah membantah kebenaran informasi tersebut. Klaim yang beredar di media sosial itu dinyatakan tidak benar.
Meskipun kabar gerhana matahari 2 Agustus 2025 tidak terbukti, langit di bulan Agustus tahun tersebut tetap akan dihiasi oleh berbagai fenomena astronomi menarik. Apa saja yang bisa kita saksikan?
Berikut adalah daftar fenomena langit yang akan terjadi pada Agustus 2025:
- 9 Agustus 2025 – Bulan Purnama (Full Sturgeon Moon): Puncak Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 14:55 WIB. Bulan akan tampak sangat terang sehari sebelum dan sesudah momen puncaknya.
- 11 Agustus 2025 – Sejajar Enam Planet: Merkurius, Jupiter, Venus, Uranus, Neptunus, dan Saturnus akan berada dalam posisi sejajar di langit. Merkurius, Jupiter, Venus, dan Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang. Uranus dan Neptunus memerlukan teleskop untuk pengamatan.
- 11-12 Agustus 2025 – Puncak Hujan Meteor Perseid: Hujan meteor Perseid, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di belahan bumi utara, akan mencapai puncaknya. Meskipun bisa mencapai 100 meteor per jam, terangnya Bulan Purnama sebelumnya dapat mengurangi jumlah meteor yang terlihat. Waktu terbaik untuk mengamati adalah sebelum fajar.
- 19 Agustus 2025 – Merkurius pada Jarak Terjauh dari Matahari: Waktu ideal untuk mengamati Merkurius dengan mata telanjang di langit barat setelah matahari terbenam.
- 23 Agustus 2025 – Bulan Baru (Black New Moon): Bulan tidak akan terlihat karena berada di antara Bumi dan Matahari. Momen ini adalah waktu terbaik untuk mengamati bintang-bintang karena tidak ada gangguan cahaya Bulan.
Lantas, bagaimana dengan kabar gerhana matahari total?
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa gerhana matahari total akan membuat Bumi gelap selama 6 menit dan baru akan terjadi lagi dalam 100 tahun. BRIN meluruskan bahwa gerhana matahari total yang sebenarnya diprediksi terjadi pada tahun 2027, bukan 2025, dan bukanlah fenomena langka.
Gerhana matahari total pada tahun 2027 hanya akan melintasi sebagian wilayah Afrika Utara dan Arab Saudi, dan tidak akan terlihat dari Indonesia. Selain itu, gerhana matahari total sebenarnya cukup sering terjadi, hanya saja jalurnya berpindah-pindah, sehingga kesannya menjadi kejadian langka.