Kanker Rongga Mulut Meningkat di Indonesia: Deteksi Dini Kunci Utama

Surabaya – Kanker rongga mulut kini menempati urutan keempat sebagai kanker yang paling sering ditemui di Indonesia, dengan tren kasus yang terus meningkat. Hal ini menjadi perhatian serius bagi kalangan medis dan masyarakat.

Menurut dr. Silvia Haniwijaya Tjokro, M.Kes, General Manager AHCC, peningkatan kasus kanker rongga mulut mencapai sekitar 20%. Dulu, penyakit ini identik dengan perokok berat dan usia lanjut. Namun, kini semakin banyak menyerang usia dewasa muda.

Gejala awal kanker rongga mulut seringkali diabaikan karena mirip dengan gangguan mulut biasa. Benjolan di sekitar rahang hingga telinga, kesulitan menelan, sariawan yang sering kambuh, gusi mudah berdarah, dan rasa tidak nyaman saat mengunyah adalah tanda-tanda yang patut diwaspadai.

Pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal dua tahun sekali sangat penting untuk deteksi dini. Selain itu, menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan sikat gigi yang benar dan penggunaan mouthwash juga berperan dalam pencegahan.

Gaya hidup sehat juga krusial. Hindari rokok, konsumsi makanan sehat dan organik, serta waspadai risiko penularan melalui oral seks.

Seminar medis tentang deteksi dini dan penanganan keganasan rongga mulut yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Alumni Lulusan Saint Louis Satu (PALS) Surabaya bersama Adi Husada Cancer Center (AHCC) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

drg. Stanley Santosa Kamadjaja., Sp.BM, M.Ked.Klin., Ketua Komunitas Dokter Gigi, berharap acara ini dapat mempererat relasi dan kolaborasi antar tenaga kesehatan alumni SMAK St. Louis 1 Surabaya, serta menambah wawasan bagi peserta dan masyarakat luas tentang bahaya kanker rongga mulut.

Deteksi dini dan gaya hidup sehat adalah kunci untuk menekan angka kejadian kanker rongga mulut di Indonesia. Kesadaran dan pemahaman masyarakat akan bahaya penyakit ini perlu terus ditingkatkan.

Scroll to Top