Gorila betina ternyata bukan sekadar bertindak agresif tanpa alasan. Sebuah studi jangka panjang selama 25 tahun mengungkap bahwa mereka menyesuaikan perilaku agresifnya dengan sangat hati-hati, mempertimbangkan situasi sosial, kebutuhan pribadi, serta untung dan rugi yang mungkin timbul.
Dalam dunia sosial gorila, persaingan sering terjadi, terutama untuk mendapatkan makanan dan pasangan. Namun, konflik yang terus-menerus berisiko tinggi. Oleh karena itu, gorila betina tidak menyerang sembarang individu. Mereka memilih lawan dengan cermat untuk memaksimalkan keuntungan dengan risiko minimal.
Agresi Meningkat Saat Hamil, Targetnya Atasan
Penelitian yang melibatkan lima kelompok gorila liar di Gabon dan Uganda menemukan pola menarik. Agresi paling sering terjadi dari gorila dengan peringkat tinggi ke peringkat rendah, tetapi 42% tindakan agresi justru diarahkan ke individu yang lebih dominan.
Gorila betina yang sedang hamil atau menyusui cenderung lebih agresif terhadap betina dengan peringkat lebih tinggi. Terutama pada trimester ketiga kehamilan, kebutuhan energi yang meningkat membuat mereka lebih berani mengambil risiko untuk mendapatkan akses makanan yang lebih baik.
Namun, gorila menyusui terlihat lebih berhati-hati meskipun kebutuhan mereka juga tinggi. Kemungkinan besar, ini dilakukan untuk melindungi anak mereka dari potensi serangan balasan.
Struktur Kelompok Pengaruhi Target Agresi
Komposisi kelompok sangat memengaruhi arah agresi. Dalam kelompok dengan banyak pejantan dewasa, gorila betina lebih berani menyerang individu dengan peringkat tinggi. Kehadiran pejantan mungkin memberikan "perlindungan" dan mengurangi risiko pembalasan.
Sebaliknya, dalam kelompok dengan lebih banyak betina, agresi biasanya ditujukan kepada individu dengan peringkat lebih rendah. Persaingan yang ketat membuat konfrontasi dengan individu yang lebih lemah menjadi pilihan yang lebih aman.
Agresi Ringan, Strategi Aman
Penelitian juga menganalisis jenis agresi. Tindakan agresi ringan (seperti teriakan atau menarik dedaunan) lebih sering digunakan saat menyerang individu dengan peringkat lebih tinggi. Ini mencerminkan strategi aman untuk menghindari konflik besar.
Pelajaran Evolusi: Hewan Sosial Bukan Sekadar Naluri
Studi ini menunjukkan bahwa gorila betina tidak hanya mengikuti naluri, tetapi juga menyesuaikan perilaku mereka berdasarkan situasi. Faktor-faktor seperti jumlah pejantan, betina, dan kondisi reproduksi memengaruhi strategi agresi mereka.
Penelitian ini menegaskan bahwa hewan sosial membuat keputusan strategis dan tidak hanya tunduk pada naluri. Mereka mempertimbangkan kondisi sosial di sekitarnya dan bertindak berdasarkan perhitungan risiko. Hasil studi ini memperluas pemahaman kita tentang perilaku hewan dan relevansinya dengan perilaku manusia.