Fenomena "Rojali" Hantui Retail: Mal Bandung Jadi Sekadar Tempat Cuci Mata?

Trans Studio Mall (TSM) Bandung, Ahad (27 Juli 2025), ramai dikunjungi masyarakat. Namun, keramaian ini menyimpan cerita miris bagi para penjual. Istilah "Rombongan Jarang Beli" (Rojali) menjadi momok menakutkan di industri retail, termasuk di TSM.

Tren Rojali menggambarkan perilaku pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan sekadar untuk melihat-lihat, mencoba barang, bertanya detail produk, bahkan berfoto ria, namun tanpa niat membeli. Pantauan di lapangan menunjukkan perubahan fungsi mal. Kini, mal bukan lagi melulu tempat transaksi jual beli, melainkan menjadi lokasi rekreasi, tempat mencari kesejukan, atau sekadar berjalan-jalan menghabiskan waktu.

Wulan, seorang Sales Promotion Girl (SPG) di sebuah toko hijab di TSM, mengungkapkan kekesalannya. Ia bercerita, seringkali rombongan pengunjung datang hanya untuk memegang barang, bertanya banyak hal, kemudian pergi begitu saja tanpa membeli apapun. Bahkan, tak jarang mereka hanya numpang berfoto untuk konten media sosial.

Menurut Wulan, tujuan utama pengunjung "Rojali" datang ke toko adalah untuk eksistensi di media sosial. Mereka seolah hanya ingin memperbarui story mereka, menunjukkan bahwa mereka sedang berada di mal, tanpa benar-benar berniat berbelanja.

Wulan berharap, ada kesadaran dari para pengunjung untuk turut mendukung keberlangsungan penjualan. Ia berharap, setidaknya satu dari lima pengunjung yang datang melakukan pembelian, meskipun hanya aksesoris kecil dan murah. Baginya, hal itu sudah cukup untuk membantu mereka mencapai target penjualan.

Scroll to Top