Misteri Kematian Diplomat Muda: Polisi Ungkap Isi Chat Korban Walau Ponsel Hilang

Jakarta digegerkan dengan kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Walaupun ponsel korban raib, pihak kepolisian memastikan penyelidikan tetap berjalan intensif.

Kepolisian Daerah Metro Jaya menegaskan bahwa hilangnya ponsel tidak menjadi penghalang dalam mengungkap fakta di balik kematian ADP. Tim penyidik memanfaatkan jejak digital yang tersimpan dalam perangkat elektronik lain milik korban. Data dari email, WhatsApp, dan jejak percakapan lainnya berhasil diakses dan dianalisis.

"Walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi. Karena ada bukti digital cyber," ujar perwakilan Polda Metro Jaya.

Isi percakapan ADP disinkronkan dengan keterangan dari berbagai saksi, mulai dari istri, rekan kerja, hingga orang-orang yang sempat berinteraksi dengan korban sebelum ditemukan meninggal. Bahkan, percakapan dengan sopir taksi yang mengantarkan korban pada malam sebelum kejadian juga telah didalami.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada malam sebelum kematiannya, ADP sempat berada di rooftop gedung Kemlu selama lebih dari satu jam. Di lokasi tersebut, korban meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan. Keesokan harinya, penjaga kos menemukan jasad ADP dalam kondisi mengenaskan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban.

Polda Metro Jaya berjanji akan menuntaskan kasus ini dengan metode penyelidikan ilmiah atau scientific crime investigation. Segala petunjuk dan informasi yang ada, termasuk hasil laboratorium forensik, akan dianalisis secara seksama untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis diplomat muda ini.

Scroll to Top