Internet satelit seperti Starlink memang jadi solusi populer untuk menjangkau daerah terpencil. Tapi, ada teknologi yang lebih canggih dan menjanjikan: internet berbasis laser dari Taara, startup spin-off Alphabet (Google). Teknologi ini digadang-gadang mampu memberikan kecepatan internet super cepat, bahkan melampaui internet satelit dan serat optik.
Lebih Cepat dan Lebih Murah
Taara menggunakan teknologi Lightbridges untuk mengirimkan data melalui berkas cahaya terfokus. Perangkat ini mampu menghantarkan kecepatan hingga 20 gigabit per detik (Gbps) dalam jarak 20 kilometer. Keunggulannya, sistem ini bisa dipasang di atap atau tiang, asalkan tidak ada penghalang.
Salah satu klaim yang paling menarik adalah kecepatan data yang ditawarkan Taara 10 hingga 100 kali lebih cepat daripada Starlink. Ini tentu menjadi solusi menarik bagi daerah terpencil yang belum terjangkau infrastruktur broadband tradisional. Selain itu, biaya pemasangannya diklaim jauh lebih rendah daripada kabel serat optik yang mahal dan rumit.
Teknologi ini ideal untuk wilayah dengan geografis sulit, seperti lokasi yang melintasi sungai, lembah, atau di antara gedung-gedung tinggi, dimana pemasangan kabel menjadi tidak praktis. Taara sudah diuji coba di Kinshasa (Kongo) dan Nairobi (Kenya) yang mengalami tantangan dalam pembangunan infrastruktur pita lebar. Hasilnya pun memuaskan, internet berkecepatan tinggi dan stabil bisa dinikmati di wilayah yang sulit dijangkau.
Masa Depan Internet: Chip Seukuran Ujung Jari
Taara berencana untuk membuat teknologinya lebih mudah diakses. Tahun 2026 mendatang, mereka akan merilis versi miniatur sistem Lightbridge dalam bentuk chip seukuran ujung jari. Terobosan ini akan mempermudah penerapan internet Taara di berbagai tempat, bahkan yang tidak memerlukan sistem skala penuh. Chip ini akan beroperasi menggunakan spektrum elektromagnetik antara inframerah dan cahaya tampak, tetap menawarkan kecepatan 20 Gbps pada jarak hingga 20 kilometer.
Versi baru ini merupakan lompatan besar dari sistem Taara yang ada sekarang, yang membutuhkan dudukan dan optik yang lebih besar. Dengan menciptakan solusi plug-and-play, Taara bisa membuka peluang bagi pengguna perumahan dan komersial, menghilangkan kebutuhan infrastruktur yang rumit dan menawarkan kemungkinan peluncuran internet yang cepat.
Melengkapi, Bukan Menggantikan
Meskipun Starlink dan layanan internet satelit lainnya dianggap sebagai solusi untuk daerah terpencil, Taara justru fokus pada solusi last-mile. Artinya, mereka menyasar daerah yang membutuhkan internet berkecepatan tinggi, tetapi infrastruktur tradisionalnya terlalu mahal atau sulit diimplementasikan. Sistem ini ideal untuk komunitas kecil, tempat acara, dan kawasan industri.
Mahesh Krishnaswamy, pendiri Taara, menekankan pentingnya internet cepat dan terjangkau untuk menjangkau 3 miliar orang yang belum memiliki konektivitas yang andal. Ia percaya bahwa sistem Taara dapat menawarkan kecepatan 10 hingga 100 kali lebih cepat daripada antena Starlink biasa, dengan biaya yang jauh lebih murah. Bagi desa-desa terpencil dan kota-kota kecil, teknologi ini bisa menjadi jembatan untuk terhubung dengan dunia digital.