Kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di sebuah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, memasuki babak baru. Penyelidikan intensif tengah dilakukan oleh Polda Metro Jaya, menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation untuk mengungkap tabir kematian misterius ini.
Korban, yang diketahui bernama ADP, ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pagi.
Sebelum ditemukan meninggal, ADP diketahui sempat berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan mewah di Jakarta Pusat pada malam hari. Di hari yang sama, ADP juga mengunjungi rooftop gedung Kemlu dan menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di sana.
Saat pulang dari Kemlu, ADP meninggalkan tas ransel dan tas belanjaan di tangga dekat rooftop. Tas tersebut berisi sejumlah barang pribadi, termasuk laptop, pakaian baru, obat-obatan, nota belanja, peralatan kantor, serta surat rawat jalan dari sebuah rumah sakit umum di Jakarta tertanggal Juni 2025.
Penyelidikan kasus ini melibatkan berbagai pihak eksternal, termasuk Kompolnas, Komnas HAM, dan perwakilan dari Kemlu. Gelar perkara telah dilaksanakan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses investigasi.
Selain itu, sejumlah ahli dari berbagai bidang juga dilibatkan, mulai dari dokter forensik yang melakukan autopsi, ahli laboratorium forensik, hingga ahli psikologi forensik. Mereka akan memberikan keterangan ahli terkait hasil pemeriksaan tubuh korban, serta menganalisis latar belakang kehidupan dan kondisi psikologis korban untuk membantu mengungkap motif di balik kematiannya.
Polda Metro Jaya berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. Semua temuan dan informasi yang terkumpul akan disinkronisasikan untuk membuat terang kasus ini.