Karya Ilmiah Klasik Masih Relevan: Mengapa Penelitian Lama Tetap Jadi Rujukan Utama?

Penelitian ilmiah terus berkembang, membawa kemajuan bagi kehidupan manusia. Namun, tahukah Anda bahwa karya-karya ilmiah lawas, bahkan yang berusia puluhan tahun, masih memegang peranan penting dalam penelitian modern? Sebuah studi menarik mengungkap artikel-artikel yang paling sering dijadikan referensi oleh para peneliti saat ini, dan hasilnya cukup mengejutkan.

Para ahli bibliometrik menganalisis jutaan referensi dari publikasi ilmiah tahun 2023 untuk mengidentifikasi makalah-makalah yang paling banyak dikutip. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun artikel tentang kecerdasan buatan (AI), perangkat lunak ilmiah, dan metode peningkatan kualitas penelitian mendominasi daftar, banyak penelitian yang diterbitkan sebelum tahun 2000 masih sangat relevan.

Berikut adalah sepuluh artikel teratas yang paling sering direferensikan:

  1. Deep Residual Learning for Image Recognition (2016): Kecerdasan Buatan (AI). (19,826 – 33,339 kutipan)
  2. Global Cancer Statistics 2020: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers in 185 countries (2021): Statistik Kanker. (10,952 – 24,830 kutipan)
  3. Attention is all you need (2017): AI atau Neural Network. (9,395 – 19,348 kutipan)
  4. Generalized gradient approximation made simple (1996): Teori Material atau Kimia Fisik. (14,338 – 17,540 kutipan)
  5. Using thematic analysis in psychology (2006): Metode Penelitian Psikologi. (10,660 – 17,347 kutipan)
  6. The PRISMA 2020 statement: an updated guideline for reporting systematic reviews (2021): Metode Pelaporan Riset Kesehatan. (13,115 – 13,443 kutipan)
  7. Analysis of relative gene expression data using real-time quantitative PCR and the 2−ΔΔCT method (2001): Metode Biologi Molekuler. (11,851 – 13,082 kutipan)
  8. Random forests (2001): Algoritma Pembelajaran Mesin. (6,266 – 12,294 kutipan)
  9. Efficient iterative schemes for ab initio total-energy calculations using a plane-wave basis set (1996): Teori Fisika Material atau Kimia Komputasi. (10,063 – 10,789 kutipan)
  10. Long short-term memory (1997): AI atau Neural Network. (2,394 – 12,355 kutipan)

Studi ini menyoroti pentingnya karya-karya AI dalam dekade terakhir. Namun, artikel-artikel AI yang lebih tua, seperti makalah tahun 1997 tentang arsitektur neural network "long short-term memory" (LSTM), juga tetap menjadi referensi populer karena efisiensinya dalam memproses data.

Makalah lain yang diterbitkan pada tahun 1996 tentang perkiraan cerdas dan metode cepat untuk menghitung interaksi elektron dalam material juga menempati peringkat tinggi. Artikel-artikel yang membahas perhitungan struktur elektronik, seperti teori fungsi densitas (DFT), juga sering dikutip, menunjukkan signifikansi metode spesifik dalam bidang tersebut.

Bahkan, artikel tertua dalam daftar ini, yang diterbitkan pada tahun 1981, membahas metode statistik untuk menganalisis hubungan antara variabel yang diukur dengan faktor laten yang tidak teramati. Metode ini terus dikutip karena relevansinya dalam analisis variabel laten di berbagai bidang.

Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa karya ilmiah klasik tetap relevan dan memberikan pengaruh jangka panjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern. Meskipun penelitian baru terus bermunculan, karya-karya fundamental dari masa lalu tetap menjadi dasar yang kuat bagi penelitian-penelitian terkini. Hal ini menekankan pentingnya menghargai dan mempelajari karya-karya ilmiah terdahulu untuk membangun pengetahuan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.

Scroll to Top