Munculnya sejumlah artis muda yang berani mengungkap diagnosis kanker payudara mereka telah memicu pertanyaan besar: apakah insiden penyakit ini memang semakin mengkhawatirkan di kalangan usia di bawah 50 tahun?
Beberapa nama publik, seperti Jessie J, Katie Thurston, dan Danielle Fishel, telah membuka diri tentang perjuangan mereka melawan kanker payudara di usia yang relatif muda. Fenomena ini mendorong kita untuk menelisik lebih dalam mengenai tren yang sedang terjadi.
Peningkatan Kasus yang Signifikan
Data menunjukkan adanya peningkatan tajam dalam diagnosis kanker payudara pada wanita muda dalam satu dekade terakhir. Antara tahun 2012 dan 2021, angka tersebut meningkat sebesar 1,4 persen per tahun pada wanita di bawah 50 tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan 0,7 persen pada wanita berusia 50 tahun ke atas.
Tren ini merata di berbagai kelompok ras dan etnis, namun terutama mencolok pada wanita Asia, Amerika, dan Kepulauan Pasifik di bawah usia 50 tahun. Bahkan, diagnosis kanker payudara pada kelompok usia ini telah meningkat hampir 50 persen sejak tahun 2000. Wanita kulit hitam juga menunjukkan kerentanan yang lebih tinggi, dengan tingkat kanker payudara tertinggi sebelum usia 40 tahun dan kemungkinan kematian yang lebih besar akibat penyakit ini.
Waspadai Gejala Sejak Dini
Karena peningkatan kasus pada usia muda, penting untuk tidak mengabaikan gejala-gejala seperti benjolan atau keluarnya cairan dari puting. Dokter menyarankan agar wanita muda dengan gejala tersebut segera mencari pertolongan medis di fasilitas yang berpengalaman dalam mendiagnosis dan menangani kanker.
Bagi wanita dengan risiko tinggi, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan payudara khusus untuk pemantauan rutin, bahkan sebelum usia 40 tahun.
Kanker pada Usia Muda Lebih Agresif
Kanker payudara yang terdiagnosis pada usia muda cenderung lebih agresif. Hal ini sebagian disebabkan karena wanita muda tidak terlalu sering menjalani skrining, sehingga deteksi dini menjadi lebih sulit. Mereka juga lebih rentan terhadap kanker payudara triple-negatif, yang memiliki kecenderungan penyebaran yang cepat dan pilihan pengobatan yang terbatas.
Apa Pemicunya?
Penyebab pasti peningkatan kasus kanker payudara pada wanita muda masih menjadi misteri. Namun, para ahli sepakat bahwa ada beberapa faktor yang berperan, termasuk gaya hidup, hormon, dan paparan lingkungan.
Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang meningkat dapat berkontribusi pada risiko kanker. Paparan racun lingkungan seperti polusi udara, bahan kimia berbahaya, atau mikroplastik juga diduga berperan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan antara faktor-faktor ini dan risiko kanker payudara pada wanita muda. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif untuk melindungi generasi muda dari ancaman penyakit ini.