Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya dengan melesat 0,94% atau 71,26 poin ke level 7.614,77 pada perdagangan Senin (28 Juli 2025). Kenaikan ini menandai rekor penutupan tertinggi sepanjang tahun 2025, memperpanjang reli pasar sejak awal bulan Juli.
Sektor utilitas memimpin penguatan dengan lonjakan 4,44%, diikuti oleh sektor barang baku (1,49%) dan industri (1,27%). Performa IHSG sedikit terhambat oleh saham asuransi Grup Sinar Mas (SMMA) yang berbalik arah. Sempat menyentuh Auto Reject Atas (ARA) di sesi pertama, saham ini justru ditutup terkoreksi lebih dari 5%, menjadi salah satu pemberat indeks.
Di sisi lain, saham energi dari Barito Renewables Energy (BREN) melonjak 3,59% dan menjadi penggerak utama IHSG, menyumbang lebih dari 10 poin indeks. Saham BBRI juga turut memberikan dukungan dengan kenaikan 1,55% ke level Rp 3.940.
Secara teknikal, IHSG masih menunjukkan tren bullish yang kuat. Setelah berhasil menembus level resistensi utama pada pekan lalu, indeks kini didukung oleh level psikologis baru di rentang 7.530-7.614. Namun, euforia ini perlu diwaspadai karena masih terdapat enam gap teknikal yang belum tertutup, membuka potensi koreksi teknikal sewaktu-waktu.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 49,6 miliar di seluruh pasar. Namun, terjadi net sell sebesar Rp 129,44 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Meskipun investor asing kembali masuk ke pasar modal, sejumlah saham perbankan dan konglomerat justru mengalami aksi jual yang signifikan.
BMRI menjadi saham dengan net foreign sell terbesar, mencapai Rp 170 miliar. Diikuti oleh emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) sebesar Rp 154,8 miliar dan emiten Prajogo Pangestu (BRPT) sebesar Rp 114,6 miliar.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin:
- BMRI: Rp 170 miliar
- WIFI: Rp 154,8 miliar
- BRPT: Rp 114,6 miliar
- BKSL: Rp 108 miliar
- BBCA: Rp 96,3 miliar
- CDIA: Rp 51,4 miliar
- TOBA: Rp 28,7 miliar
- ICBP: Rp 25,3 miliar
- ENRG: Rp 20,7 miliar
- PANI: Rp 16,9 miliar