Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, harus menelan pil pahit. Transfer impiannya ke Genoa pada bursa transfer musim panas 2025 terpaksa batal.
Padahal, pemain berusia 25 tahun itu sebenarnya sudah sepakat secara personal dengan klub berjuluk I Rossoblu tersebut. Namun, kesepakatan tersebut tidak berarti banyak karena Genoa gagal mencapai kata sepakat dengan Venezia, klub pemilik Idzes.
Venezia dikabarkan mematok harga yang terlalu tinggi untuk Idzes, sehingga Genoa kesulitan untuk memenuhinya. Akibatnya, Genoa mengalihkan perhatian mereka ke Leo Ostigard yang bermain untuk Rennes. Bahkan, Genoa dilaporkan telah menghubungi Rennes untuk merekrut mantan pemain Napoli itu.
Keputusan Genoa untuk mengejar Ostigard otomatis menutup pintu bagi Idzes untuk berlabuh di Stadion Luigi Ferraris.
Sebenarnya, bukan hanya Genoa yang tertarik pada Idzes. Banyak klub dari Italia dan luar Italia yang juga menginginkan jasanya. Namun, hingga akhir Juli 2025, Idzes belum juga menemukan klub baru.
Sebelumnya, Idzes juga sempat dikaitkan dengan Juventus pada musim dingin 2025. Setelah Juventus, ia juga dirumorkan menjadi incaran Inter Milan dan Atalanta. Agen Idzes bahkan membenarkan rumor tersebut dan mengakui adanya komunikasi dengan Inter dan Atalanta.
Selain tiga klub tersebut, Idzes juga dikaitkan dengan AC Milan, Torino, Parma, Bologna, Lazio, Como, Napoli, Fiorentina, Udinese, dan Pisa. Tidak hanya klub Italia, tim-tim Eropa seperti Sevilla, Aston Villa, dan Lille juga dikabarkan tertarik padanya setelah Venezia terdegradasi.
Diduga kuat, penyebab utama kegagalan Idzes mendapatkan klub baru adalah harga yang dipatok Venezia terlalu tinggi. I Lagunari meminta mahar sebesar 10 juta euro (Rp191 miliar) untuk pemain yang baru saja terdegradasi ke kasta kedua. Nominal ini dianggap terlalu tinggi, terutama bagi klub-klub Italia yang memiliki keterbatasan finansial.
Jika Venezia tetap bersikeras dengan harga yang mereka minta, bukan tidak mungkin Jay Idzes harus bermain di Serie B pada musim 2025-2026.
