Brandon Scheunemann, pemain muda berbakat, mencuri perhatian di Piala AFF U-23 berkat performa gemilangnya yang menunjukkan kematangan dan versatilitasnya.
Dikenal sebagai bek tengah, Brandon juga piawai bermain sebagai gelandang bertahan. Kemampuan ini menjadikannya aset berharga bagi tim Garuda Muda. Fleksibilitasnya telah terlihat sejak ia bermain di level junior bersama EPA PSIS Semarang dan Persis Solo.
Debutnya di BRI Liga 1 terjadi pada usia 17 tahun saat membela PSIS Semarang melawan Arema FC. Ia bermain penuh selama 90 menit dan membawa timnya meraih kemenangan 1-0, sekaligus mencatatkan clean sheet. Sebuah penampilan yang menunjukkan ketenangan dan kualitas luar biasa di usia muda. Ia tercatat sebagai salah satu pemain termuda yang melakukan debut di liga.
Setelah PSIS, Brandon sempat membela Persipura, sebelum akhirnya kembali ke kota kelahirannya, Malang, untuk bergabung dengan Arema FC. Lahir di Malang pada 9 Maret 2005, Brandon mewarisi darah Indonesia-Jerman dari ayahnya, Timo Scheunemann, seorang mantan pelatih sepak bola.
Kesabaran Brandon selama dua tahun untuk kembali dipanggil ke Timnas U-23 menjadi bukti dedikasinya yang tinggi. Di usia 20 tahun, ia mendapatkan kepercayaan untuk tampil di ajang bergengsi ASEAN.
Dengan kemampuan bertahan yang disiplin dan fleksibilitas bermain di dua posisi, Brandon menjadi pemain kunci bagi Garuda Muda. Pengalaman bermain di klub-klub besar dan jam terbang di kompetisi profesional memberinya keunggulan.
Brandon menunjukkan kedewasaan di lapangan dan mampu menyeimbangkan lini tengah maupun lini belakang saat dibutuhkan. Dengan postur dan teknik yang terus berkembang, potensi Brandon untuk menjadi pilar utama Timnas Indonesia U-23 sangat besar. Keserbagunaannya juga memberikan variasi taktik bagi pelatih, terutama dalam menghadapi lawan-lawan tangguh.
Brandon Scheunemann adalah contoh nyata bagaimana bakat, kerja keras, dan dedikasi membentuk pemain masa depan Timnas Indonesia.
