Kasus kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dengan inisial ADP, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kos di Menteng, Jakarta Pusat, memasuki babak baru. Polda Metro Jaya akhirnya memamerkan sejumlah barang bukti krusial yang dikumpulkan selama proses investigasi yang intensif.
Pada hari Selasa (29/7/2025), di Markas Ditreskrimum Polda Metro Jaya, deretan barang bukti dipamerkan. Salah satu yang paling mencolok adalah lakban berwarna kuning. Lakban ini identik dengan yang ditemukan melilit wajah korban saat pertama kali ditemukan. Semua barang bukti dikemas rapi dalam plastik berlabel sebagai bagian dari prosedur standar.
Selain lakban, barang bukti lain yang turut disita termasuk laptop, ponsel, alat kontrasepsi, dan pelumas. Penemuan ini tentu menjadi petunjuk penting dalam mengungkap tabir misteri di balik kematian tragis ADP.
Rencananya, pihak kepolisian akan menggelar konferensi pers untuk memaparkan lebih detail mengenai perkembangan kasus ini. Publik menantikan pengungkapan ini dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan.
Dalam proses penyelidikan yang mendalam, Polda Metro Jaya melibatkan para ahli dan pihak eksternal. Puluhan rekaman CCTV dari 20 titik yang berbeda telah diamankan. Laptop milik korban juga menjadi fokus utama dalam analisis forensik digital.
Sejauh ini, 24 saksi telah dimintai keterangan, mulai dari istri korban hingga penjaga kos yang pertama kali menemukan jasad ADP. Terungkap fakta bahwa ADP sempat menghabiskan waktu selama 1 jam 26 menit di rooftop gedung Kemlu RI pada hari Senin (7/7). Ia meninggalkan tas ransel dan tas belanja di tangga gedung tersebut, menambah teka-teki dalam kasus ini.
Jasad ADP sendiri ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pagi. Kondisi korban sangat memprihatinkan, dengan wajah tertutup plastik dan dililit lakban kuning. Kasus ini terus menjadi perhatian publik dan diharapkan segera menemui titik terang.