Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka menyanggah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait kondisi kelaparan di Jalur Gaza, Palestina. Trump menegaskan bahwa krisis kelaparan di Gaza adalah nyata dan anak-anak Palestina menderita kelaparan parah.
Dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan berupaya menyalurkan lebih banyak bantuan pangan untuk menyelamatkan warga Gaza. Ia menekankan pentingnya memberi makan anak-anak yang kelaparan di wilayah tersebut.
Pernyataan Trump ini kontras dengan klaim Netanyahu yang sebelumnya menyebut tidak ada kelaparan di Gaza. Klaim tersebut bertentangan dengan data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang melaporkan ratusan kematian akibat kelaparan dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar adalah anak-anak.
Masyarakat internasional mendesak Israel untuk mencabut blokade dan mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan membantu mendirikan dapur umum untuk mengatasi krisis kelaparan yang dialami lebih dari dua juta warga Gaza. Akses ke makanan tersebut akan dibuka untuk semua orang tanpa batasan.
Israel membuka wilayah udara dan darat untuk pengiriman bantuan ke Gaza setelah mendapat tekanan internasional. Netanyahu menyatakan negaranya akan bekerja sama dengan badan-badan internasional untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga Gaza.
Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan telah mengirimkan puluhan truk bantuan ke Gaza, namun jumlah tersebut masih belum mencukupi untuk mengatasi masalah kelaparan. Kepala Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland, menyatakan bahwa anak-anak meninggal setiap hari karena kelaparan dan penyakit yang seharusnya dapat dicegah.