Tragis! Driver Ojol Sidoarjo Tewas Dibunuh Akibat Janji Palsu Jadi PNS

Probolinggo – Kasus pembunuhan keji menimpa seorang pengemudi ojek online (ojol) wanita asal Sidoarjo, SAC (30). Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan Kedamean, Gresik, pada Minggu pagi (27 Juli 2025). Mayat korban terbungkus kardus dan plastik, serta diikat tali rafia.

Polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus pelaku sehari setelah penemuan mayat. SR (36), pria asal Sidoarjo yang tinggal di Menganti, Gresik, ditangkap di rumah kontrakannya.

"Pelaku diamankan di rumah kontrakannya di daerah Menganti," ujar Kapolres Gresik.

Janji Jadi PNS Berujung Maut

Berdasarkan hasil penyelidikan, SR mengakui perbuatannya karena merasa sakit hati. SAC pernah menjanjikan SR untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan imbalan uang Rp 5 juta. Penawaran ini terjadi sekitar tahun 2023, setelah keduanya saling kenal sejak 2021.

"Korban menjanjikan pelaku menjadi PNS, sehingga pelaku memberikan uang Rp 5 juta," jelas pihak kepolisian.

Namun, janji manis itu tak kunjung terealisasi. SR berkali-kali menanyakan kejelasan dan meminta uangnya kembali, tetapi SAC selalu mengelak dengan alasan masih diusahakan.

"Karena tidak jadi PNS, pelaku meminta uangnya kembali. Namun korban beralasan masih diusahakan," imbuhnya.

Korban Dipancing dengan Tawaran Freelance

Kekecewaan mendalam mendorong SR untuk menyusun rencana jahat. Ia memancing SAC datang ke tempat fotokopinya dengan dalih menawarkan pekerjaan sampingan (freelance). Tanpa curiga, korban memenuhi panggilan SR.

"Namun saat di lokasi kejadian, pelaku membunuh korban," ungkap Kapolres Gresik.

Hasil Autopsi Ungkap Kekerasan Brutal

Hasil autopsi RSUD Ibnu Sina menunjukkan bahwa SAC tewas akibat benturan benda tumpul di kepala. Terdapat delapan luka robek di kepala korban, dengan ukuran bervariasi antara 2 hingga 6,5 cm. Pendarahan hebat ditemukan di puncak kepala hingga belakang, menandakan trauma berat.

"Ada sejumlah luka di bagian kepala. Yang paling parah ada pendarahan di puncak kepala hingga bagian belakang kepalanya," jelasnya.

Selain luka di kepala, korban juga mengalami lebam di dada kiri dan punggung, memar di bibir bagian dalam, serta luka lecet di leher dan tangan yang diduga akibat perlawanan.

"Autopsi internal memperkuat dugaan kekerasan fisik, dengan ditemukannya perdarahan di bawah selaput otak dan selaput laba-laba, serta resapan darah di area kepala yang berpotensi menyebabkan kematian akibat trauma berat," paparnya.

Lebih lanjut, ditemukan pula cairan putih yang diduga sperma di alat kelamin korban, yang akan diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan juga menunjukkan luka robek lama pada selaput dara, namun tidak ditemukan luka baru.

Pemakaman Diselimuti Suasana Duka

Jenazah SAC telah dipulangkan ke rumah duka di Sekardangan, Sidoarjo, dan dimakamkan. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, terutama saat ibunda korban menyambut jenazah anaknya dengan tangisan pilu.

Scroll to Top