Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis (TB). Data menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan, dengan lebih dari 2.000 orang terdeteksi positif TB dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2025.
Dari hasil pemeriksaan terhadap lebih dari 8.600 orang yang dicurigai mengidap TB, ditemukan 2.043 kasus positif. Ironisnya, penyakit menular ini telah merenggut nyawa 20 orang sebelum mereka sempat mendapatkan pengobatan yang memadai.
Penyakit yang menyerang paru-paru ini, berpotensi menyebar melalui batuk dan bersin, menjadi perhatian utama Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Perlunya pembenahan sistem deteksi dan pelaporan menjadi kunci untuk menekan angka kejadian TB di wilayah ini.
Tren peningkatan kasus TB di Kota Tasikmalaya cukup mengkhawatirkan. Pada tahun 2023 tercatat 4.747 kasus, kemudian sedikit menurun menjadi 4.712 kasus pada tahun 2024. Namun, di pertengahan tahun 2025 saja, angkanya sudah mencapai 2.043 kasus. Kelompok usia produktif menjadi yang paling rentan terhadap infeksi TB.
Data menunjukkan bahwa 572 kasus terjadi pada anak-anak, sementara 1.471 kasus lainnya menimpa remaja. Berdasarkan jenis kelamin, 1.123 kasus terjadi pada laki-laki dan 920 kasus pada perempuan.
Secara rinci, kasus TB pada tahun 2025 mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Januari mencatat 406 kasus, Februari 407 kasus, Maret 312 kasus, April 376 kasus, Mei 339 kasus, dan Juni 203 kasus.
Kasus TB di Kota Tasikmalaya ditemukan melalui skrining terhadap semua kelompok usia, dengan mayoritas kasus berada pada usia produktif seperti usia 0-4 tahun, 5-14 tahun, 15-24 tahun, dan 25-34 tahun.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih berupaya menyembuhkan 1.837 pasien TB yang sedang menjalani pengobatan.
Masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan penderita TB, serta menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat dianjurkan untuk mendeteksi potensi penularan sedini mungkin.