Investasi di Indonesia menunjukkan tren positif. Pada semester I-2025, realisasi investasi mencapai Rp942 triliun, meningkat 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini hampir separuh dari target investasi pemerintah untuk tahun ini. Investasi dalam negeri (PMDN) mendominasi dengan kontribusi Rp510,3 triliun, disusul investasi asing langsung (PMA) sebesar Rp432,6 triliun.
Namun, ada dinamika menarik dalam peta investasi asing. Jepang, yang dulunya menjadi pemain utama, kini mengalami penurunan investasi. Sebaliknya, Malaysia menunjukkan kebangkitan setelah beberapa tahun absen dari jajaran investor utama.
Jepang Kehilangan Daya Tarik?
Data menunjukkan penurunan konsisten investasi Jepang. Pada semester I-2019, Jepang berada di posisi kedua dengan investasi US$2,4 miliar. Namun, posisinya terus merosot. Pada semester I-2025, investasi Jepang hanya mencapai US$1,6 miliar, menempatkannya di urutan terbawah dari lima besar investor asing.
Kebangkitan Malaysia
Berbeda dengan Jepang, Malaysia menunjukkan tren positif. Pada semester I-2019, Malaysia berada di posisi kelima dengan investasi US$1 miliar. Sempat melonjak pada semester I-2020, Malaysia kemudian menghilang dari daftar lima besar. Namun, pada semester I-2025, Malaysia kembali hadir dengan investasi US$1,7 miliar, mengungguli Jepang.
Kebangkitan Malaysia menandakan minat yang kembali tumbuh dari investor Malaysia terhadap potensi pasar Indonesia. Sementara penurunan investasi Jepang memunculkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti perubahan iklim investasi atau strategi perusahaan Jepang di kawasan ini.