Adaptasi live-action Omniscient Reader: The Prophecy, yang diangkat dari webtoon populer karya SingNsong, memicu berbagai reaksi dari penonton. Setelah sutradara dan para aktor menyampaikan pandangan mereka, kini giliran sang kreator asli, SingNsong, untuk memberikan komentarnya.
SingNsong memandang adaptasi ini sebagai sebuah interpretasi ulang, sebuah alur cerita alternatif dari karyanya. Perubahan genre dan karakter, menurutnya, adalah bagian dari proses penafsiran ulang tersebut. Film ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam batas waktu dua jam.
Meskipun mengakui adanya penyesalan atas beberapa perbedaan signifikan antara film dan webtoon aslinya, SingNsong kembali teringat pada pengalamannya mengunjungi lokasi syuting. Pengalaman ini membantunya menerima film sebagai sebuah interpretasi unik.
"Saya pikir film ini mungkin meninggalkan kesan yang sama seperti itu pada saya," ujarnya, mengisyaratkan bahwa evaluasi terhadap film ini tidaklah mudah, terlepas dari versi lengkapnya.
Ia pun memberikan dukungan penuh terhadap film ini, menganalogikannya dengan dukungan Kim Dokja kepada Yoo Joonghyuk dalam cerita TWSA.
Menanggapi reaksi beragam dari penonton Korea Selatan, termasuk ulasan negatif, SingNsong tetap merasa senang karena adaptasi ini mendorong banyak orang untuk kembali membaca karyanya. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penggemar atas dukungan mereka.
Film Omniscient Reader: The Prophecy telah sukses secara komersial di Korea, meskipun menerima berbagai ulasan. Peringkat film ini di Google adalah 1,2, sementara di IMDb mencapai 3,8.