Paris – Studi terbaru mengungkapkan proyeksi suram mengenai peningkatan kasus kanker hati di seluruh dunia. Tanpa intervensi signifikan, jumlah penderita kanker hati diperkirakan akan melonjak hampir dua kali lipat pada tahun 2050.
Data dari Global Cancer Observatory menunjukkan potensi peningkatan kasus baru menjadi 1,52 juta per tahun, dibandingkan dengan 870.000 saat ini. Kanker hati saat ini menduduki peringkat keenam sebagai jenis kanker yang paling umum, dan ketiga paling mematikan, dengan proyeksi kematian mencapai 1,37 juta jiwa pada pertengahan abad ini.
Kabar baiknya, sekitar tiga dari lima kasus kanker hati sebenarnya dapat dicegah. Faktor risiko utama meliputi konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus hepatitis, dan penumpukan lemak di hati akibat obesitas, yang dikenal sebagai penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik.
Virus hepatitis B dan C diprediksi akan tetap menjadi penyebab utama kanker hati di masa depan. Vaksinasi hepatitis B saat lahir menjadi kunci pencegahan, namun cakupannya masih rendah di negara-negara berpenghasilan rendah, terutama di Afrika sub-Sahara. Diprediksi, hepatitis B akan merenggut 17 juta nyawa antara tahun 2015 dan 2030.
Kontribusi alkohol terhadap kasus kanker hati diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 21% pada tahun 2050. Sementara itu, kanker hati yang disebabkan oleh lemak terkait obesitas diperkirakan akan melonjak hingga 11%.
Studi ini menekankan perlunya tindakan global segera untuk mengatasi masalah kanker hati. Intervensi yang efektif pada faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti obesitas, konsumsi alkohol, dan hepatitis sangat penting untuk mengurangi beban penyakit ini di masa depan.