Mungkinkah Hamil dan Melahirkan di Luar Angkasa? Ini Tantangan dan Risikonya!

Misi ke Mars yang semakin dekat memunculkan pertanyaan penting: bagaimana tubuh manusia beradaptasi di luar angkasa, terutama jika ada wanita yang hamil? Perjalanan antarplanet yang memakan waktu berbulan-bulan membuka kemungkinan kehamilan dan persalinan di lingkungan yang ekstrem ini.

Secara teori, kelahiran di luar angkasa memungkinkan terjadi, namun penuh tantangan yang signifikan.

Pembuahan di Kondisi Melayang

Kondisi mikrogravitasi, atau hampir tanpa bobot, menjadi hambatan utama dalam proses pembuahan di luar angkasa. Meskipun demikian, ilmuwan berpendapat bahwa setelah embrio berhasil tertanam, kehamilan dapat berlanjut seperti di Bumi. Tantangan sebenarnya adalah proses persalinan dan perawatan bayi di lingkungan tanpa gravitasi. Di mana semua benda, termasuk tubuh dan cairan, akan melayang.

Bahaya Radiasi Kosmik

Luar angkasa memaparkan manusia pada radiasi kosmik berbahaya tanpa perlindungan lapisan atmosfer seperti di Bumi. Radiasi ini dapat merusak sel tubuh, menyebabkan mutasi DNA yang meningkatkan risiko kanker, dan memicu respons inflamasi yang merusak jaringan dan organ.

Bulan pertama kehamilan adalah yang paling rentan. Paparan radiasi kosmik berenergi tinggi pada tahap ini berpotensi fatal bagi embrio dan dapat menyebabkan keguguran.

Risiko Selama Kehamilan dan Setelah Kelahiran

Seiring perkembangan kehamilan, risiko terus bergeser. Setelah plasenta terbentuk, pertumbuhan janin yang pesat meningkatkan kemungkinan radiasi kosmik mengenai otot rahim, memicu kontraksi dan persalinan prematur. Kelahiran prematur di luar angkasa meningkatkan risiko komplikasi.

Jika bayi berhasil lahir, ia akan tumbuh dalam kondisi mikrogravitasi yang dapat mengganggu refleks dan koordinasi postural. Kemampuan dasar seperti mengangkat kepala, duduk, merangkak, dan berjalan bergantung pada gravitasi. Tanpa sensasi "naik" dan "turun", perkembangan kemampuan ini dapat terhambat.

Selain itu, bayi akan terus terpapar radiasi kosmik, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kognisi, memori, perilaku, dan kesehatan jangka panjang.

Kesimpulan

Melahirkan di luar angkasa, secara teori, mungkin terjadi. Namun, sampai embrio terlindungi dari radiasi, persalinan prematur dapat dicegah, dan keamanan pertumbuhan bayi dalam mikrogravitasi terjamin, kehamilan di luar angkasa tetap menjadi eksperimen yang sangat berisiko. Risiko yang sudah ada dalam kelahiran di Bumi akan meningkat berkali-kali lipat di lingkungan antariksa.

Scroll to Top