Konsumsi kopi susu kekinian, matcha, atau minuman manis lainnya yang berlebihan ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit gula atau diabetes di usia muda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda diabetes sejak dini dan rutin memantau kadar gula darah.
Usia muda juga rentan mengalami prediabetes, yaitu kondisi ketika kadar gula darah puasa berada di antara 100-125 mg/dL. Meskipun belum dikategorikan sebagai diabetes, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Seseorang didiagnosis diabetes jika kadar gula darah puasanya lebih dari 126 mg/dL.
Berikut adalah beberapa gejala awal diabetes yang perlu diwaspadai:
- Mudah Lapar dan Lelah: Tubuh kekurangan insulin atau insulin tidak bekerja optimal dalam menyerap glukosa, sehingga tubuh lebih mudah lapar dan lelah.
- Sering Buang Air Kecil: Kadar gula darah tinggi menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak cairan yang dibuang melalui urin.
- Sering Haus dan Mulut Kering: Tubuh kehilangan banyak cairan akibat sering buang air kecil.
- Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab: Tubuh kesulitan menyerap energi, sehingga membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti.
- Penglihatan Kabur: Perubahan kadar cairan dalam tubuh menyebabkan lensa mata membengkak dan mengubah bentuknya. Komplikasi jangka panjang dapat menyebabkan kebutaan (retinopati diabetik).
- Kesemutan: Kadar gula darah tinggi dapat merusak saraf di tangan dan kaki, menyebabkan kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam. Kondisi ini disebut neuropati diabetik. Kerusakan saraf juga dapat menghilangkan sensasi rasa sakit atau suhu, meningkatkan risiko luka yang tidak disadari.
Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan kadar gula darah. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah perkembangan diabetes.
Gaya hidup sehat meliputi:
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
- Berolahraga secara teratur
- Menjaga berat badan ideal
- Memantau kadar gula darah secara rutin