Inggris Kirim Bantuan Udara Perdana ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan Parah

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Pemerintah Inggris mengambil langkah signifikan dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara untuk pertama kalinya. Tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap situasi kelaparan yang semakin meluas, terutama di kalangan anak-anak.

Bantuan perdana ini berisi perlengkapan penting senilai ratusan ribu poundsterling yang diharapkan dapat meringankan penderitaan warga Gaza. Perdana Menteri Inggris menekankan bahwa kondisi di Gaza sangat memprihatinkan, dengan banyak bayi dan anak-anak mengalami kelaparan akibat blokade yang menghambat akses bantuan.

Kondisi mengerikan ini diperkuat oleh laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC), sebuah inisiatif yang didukung PBB. Mereka memperingatkan bahwa kelaparan dengan skenario terburuk tengah terjadi di Jalur Gaza. Konflik yang berkepanjangan dan pengungsian massal telah menyebabkan akses terhadap makanan dan kebutuhan pokok lainnya menurun drastis.

IPC juga menyoroti peningkatan angka kematian akibat kelaparan, didorong oleh malnutrisi dan penyakit yang meluas. Analisis terbaru menunjukkan ambang batas kelaparan telah tercapai, terutama untuk konsumsi pangan di sebagian besar wilayah Gaza dan malnutrisi akut di Kota Gaza.

Data mencatat lebih dari 20.000 anak memerlukan perawatan karena malnutrisi akut dalam beberapa bulan terakhir. Ribuan di antaranya menderita malnutrisi parah. Peringatan ini menyerukan tindakan segera untuk mengakhiri permusuhan dan memberikan akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk menyelamatkan nyawa.

Sebelumnya, IPC juga melaporkan bahwa seluruh penduduk Gaza mengalami tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi, dan wilayah tersebut berisiko tinggi mengalami kelaparan ekstrem. Tindakan Inggris mengirimkan bantuan udara ini menjadi sinyal kuat akan urgensi penanganan krisis kemanusiaan di Gaza.

Scroll to Top