Pertamina Siap Serap Minyak dari 20.000 Sumur Rakyat Mulai Agustus 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa PT Pertamina (Persero) akan menjadi pembeli utama minyak yang dihasilkan dari sumur-sumur minyak rakyat. Kepastian ini disampaikan usai rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait di Kementerian ESDM, Jakarta.

Sebanyak 20.000 sumur minyak rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia telah diidentifikasi dan siap dikelola oleh masyarakat. Menurut rencana, produksi dari sumur-sumur ini akan dimulai pada 1 Agustus 2025.

"Setelah produksi berjalan, Pertamina akan bertindak sebagai off-taker," tegas Bahlil.

Harga beli minyak dari sumur rakyat akan dipatok antara 70% hingga 80% dari harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang berlaku. Pengelolaan sumur-sumur ini akan melibatkan koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketentuan ini sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM No 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi. Bahlil menekankan pentingnya koperasi yang terlibat, memastikan bukan koperasi yang tidak kredibel atau hanya bergerak di bidang penjualan bahan pokok.

Sumur-sumur minyak rakyat ini sebagian besar berada di Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah. Diharapkan, produksi dari sumur-sumur ini dapat membantu mencapai target lifting minyak nasional tahun 2025 sebesar 605 ribu barel per hari (bph).

Scroll to Top