Justin Hubner Berlabuh di Fortuna Sittard: Klub Bersejarah dengan Semangat Kebangkitan

Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, kini resmi berseragam Fortuna Sittard, klub yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie. Kepindahan ini menjadi langkah penting dalam perkembangan karier Hubner yang telah mencatatkan 15 penampilan bersama Timnas Garuda.

Fortuna Sittard bukan sekadar klub biasa. Mereka memiliki sejarah panjang dan peran signifikan dalam perkembangan sepak bola profesional di Belanda.

Sejarah Panjang Fortuna Sittard

Klub ini lahir dari penggabungan dua kekuatan sepak bola lokal, RKSV Sittardia dan Fortuna ’54. Sittardia, awalnya klub amatir, lahir pada tahun 1950. Sementara itu, Fortuna ’54 muncul empat tahun kemudian berkat inisiatif pengusaha Gied Joosten. Joosten menjadi sosok penting yang mempelopori pembayaran gaji kepada pemain, sebuah langkah revolusioner pada masanya.

Fortuna ’54, dengan pemain bintang seperti Frans de Munck dan Bram Appel, menjadi penggerak utama lahirnya liga profesional di Belanda. Klub ini bahkan mengklaim diri sebagai pelopor sepak bola profesional Belanda.

Fortuna ’54 langsung menunjukkan tajinya di Eredivisie, bahkan berhasil meraih gelar KNVB Cup dua kali pada tahun 1957 dan 1964. Namun, masalah keuangan menghantui dan memaksa Fortuna ’54 bergabung dengan Sittardia pada tahun 1968, membentuk Fortuna Sittard yang kita kenal sekarang.

Kiprah di Eropa dan Masa-Masa Sulit

Era 1980-an menjadi momen kebangkitan Fortuna Sittard. Promosi ke Eredivisie pada tahun 1982 membuka pintu menuju kompetisi Eropa. Pada musim 1983-84, meski kalah di final KNVB Cup melawan Feyenoord, Fortuna Sittard berhak tampil di Piala Winners dan berhasil melaju hingga perempat final sebelum dihentikan oleh Everton.

Klub ini juga menjadi tempat lahirnya talenta-talenta sepak bola Belanda ternama, seperti Mark van Bommel, Fernando Ricksen, dan Kevin Hofland.

Namun, setelah masa gemilang di era 1980-an, Fortuna Sittard mengalami penurunan dan terdegradasi pada tahun 2002. Bahkan, lisensi profesional klub hampir dicabut pada tahun 2009, sebelum akhirnya diselamatkan oleh dukungan para suporter.

Kebangkitan Bersama Investor Turkiye

Pada tahun 2016, investor asal Turkiye, Isitan Gun, mengambil alih kepemilikan klub dan memberikan semangat baru bagi Fortuna Sittard. Investasi tersebut membuahkan hasil, dan Fortuna Sittard berhasil promosi kembali ke Eredivisie pada tahun 2018, mengakhiri penantian selama 16 tahun.

Klub yang pernah diperkuat oleh penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, ini berhasil finis di peringkat 11 Eredivisie musim 2024-2025. Sepanjang 57 tahun dengan nama Fortuna Sittard, klub ini telah memenangkan Piala KNVB sebanyak dua kali.

Scroll to Top