Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka peluang baru bagi pelaku industri telekomunikasi dengan menggelar seleksi penggunaan pita frekuensi radio 1,4 GHz. Langkah ini langsung memicu respons positif dari sejumlah perusahaan yang berlomba-lomba memanfaatkan kesempatan emas ini.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge), misalnya, secara terbuka menyatakan ketertarikannya pada lelang yang diadakan Kominfo. "Surge (WiFi) sangat berminat dengan lelang ini. Kami sedang mengevaluasi semua aspek agar sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah (Kominfo)," ungkap Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo.
Sementara itu, XLSMART memilih sikap hati-hati dan masih mempelajari dokumen serta ketentuan seleksi yang baru diumumkan. "Saat ini, kami masih mencoba memahami lebih dalam, karena pengumuman seleksi ini juga baru saja disampaikan oleh Kominfo," jelas Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto.
Seleksi ini diadakan untuk menentukan pengguna pita frekuensi 1,4 GHz di seluruh regional, sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo No. 13 Tahun 2025. Tujuannya adalah memperluas cakupan internet berbasis jaringan pita lebar tetap (fixed broadband) yang terjangkau di seluruh pelosok Indonesia. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendorong pembangunan infrastruktur jaringan yang lebih baik, seperti fiber optik.
Objek seleksi mencakup pita frekuensi radio 1,4 GHz yang terbagi menjadi tiga regional: I, II, dan III.
Sebelumnya, telah diinformasikan bahwa frekuensi 1,4 GHz dipersiapkan untuk memungkinkan masyarakat menikmati akses internet cepat hingga 100 Mbps dengan harga yang terjangkau.
Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni, menjelaskan bahwa frekuensi ini dirancang untuk menekan biaya investasi. "Di sektor komunikasi, tarif masih berbasis biaya (cost based). Jadi, investasi yang murah akan berdampak pada tarif yang lebih terjangkau bagi pelanggan," terangnya.
"Kami memiliki program internet murah. Lelang frekuensi 1,4 GHz ini bertujuan agar investasi untuk layanan fixed broadband menjadi lebih terjangkau, sehingga pelanggan pun dapat menikmati tarif yang lebih murah," tambah Wayan.
Menurutnya, skema internet murah ini berbeda dengan layanan Wifi seluler di rumah, karena fokus utamanya adalah menyediakan layanan fixed broadband yang stabil dan terjangkau.