Militer Thailand menuding Kamboja melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati kedua negara. Tuduhan ini dilayangkan setelah bentrokan dilaporkan masih terjadi di sepanjang perbatasan kedua negara, meskipun perjanjian penghentian pertempuran telah diumumkan.
Insiden yang melibatkan baku tembak senjata ringan ini terjadi sejak semalam hingga pukul 05.30 waktu setempat. "Setelah gencatan senjata diumumkan, gangguan dilaporkan di wilayah Phu Makua yang dilakukan pihak Kamboja, yang memicu baku tembak antara kedua belah pihak hingga pagi hari," ungkap seorang perwakilan militer Thailand. Bentrokan serupa juga terjadi di wilayah Sam Taet.
Konflik perbatasan antara kedua negara ASEAN ini telah berlangsung sejak Kamis lalu, dipicu oleh sengketa wilayah yang melibatkan sejumlah kuil kuno. Lebih dari 30 korban jiwa dilaporkan akibat pertempuran tersebut.
Sebelumnya, kesepakatan gencatan senjata telah disepakati di Putrajaya, Malaysia, dengan mediasi dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. "Kamboja dan Thailand mencapai kesepahaman bersama, yaitu gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai tengah malam tanggal 28 Juli 2025," jelas Anwar Ibrahim.