Jakarta – Politisi dari Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa para menteri dalam pemerintahan mendatang tidak perlu meminta izin kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin bersilaturahmi dengan Presiden ke-7, Joko Widodo.
Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang belakangan ini terlihat mengunjungi kediaman Jokowi, sehingga memicu perbincangan mengenai potensi adanya dualisme kepemimpinan.
Dahnil berpendapat bahwa silaturahmi merupakan tindakan positif dan didasari niat baik, sehingga tidak memerlukan izin khusus. Ia menyatakan hal ini dalam sebuah acara di televisi nasional.
Menurut Dahnil, silaturahmi yang dilakukan para menteri tersebut didasari oleh kedekatan personal dengan tokoh-tokoh penting. Ia mencontohkan bahwa beberapa menteri juga melakukan kunjungan serupa kepada Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Dahnil menambahkan bahwa Prabowo Subianto justru mendorong para menterinya untuk menjalin silaturahmi dan meminta masukan dari para tokoh bangsa. Ia juga menyoroti bahwa Prabowo sendiri telah melakukan hal serupa dengan mengunjungi Megawati, Jokowi, dan tokoh lainnya.
"Ini adalah etika dan fatsun politik yang ditunjukkan oleh Pak Prabowo," ujar Dahnil. Ia menambahkan bahwa Prabowo akan merasa senang jika para menterinya meniru tindakan positif tersebut.