Fabio Quartararo pertama kali mencuri perhatian di MotoGP pada tahun 2019, saat masih berstatus pendatang baru bersama tim satelit Yamaha. Dia langsung menunjukkan keberaniannya dengan menantang Marc Marquez, sang juara bertahan yang kala itu tengah dalam performa puncak bersama Repsol Honda. Pertarungan sengit keduanya di beberapa balapan, seperti di Misano dan Buriram, menjadi bukti potensi besar Quartararo.
Banyak yang memprediksi Quartararo akan menjadi rival utama Marquez dalam perebutan gelar juara dunia. Namun, cedera panjang yang dialami Marquez pada tahun 2020 mengubah jalannya persaingan. Di tahun 2021, Quartararo berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP saat Marquez masih berjuang untuk pulih dari cederanya.
Quartararo mengakui kehebatan Marquez, "Dalam kondisi tertentu yang jarang terjadi, Marc hampir tak terkalahkan. Namun di lintasan kering, kami bisa memberikan perlawanan. Saya memiliki potensi untuk menjadi sangat cepat."
"Menurut saya, tidak ada yang selevel Marquez saat ini, bukan hanya sekarang, tetapi dalam 10 tahun terakhir. Dia cepat dalam segala kondisi, baik di lintasan basah maupun kering, bahkan saat cedera parah. Dia selalu tampil maksimal dalam segala situasi dan menjadi inspirasi bagi pembalap lain. Ada hal-hal yang sulit bagi saya, seperti saat ada bagian trek yang basah. Saya tidak senyaman dia, dan dia melakukan segalanya dengan maksimal. Ini seperti bermain game, kita bisa memiliki semua pemain dengan level 99," tambahnya.
Musim 2025 menunjukkan dominasi Marquez. Setelah 12 seri, Marquez memimpin klasemen dengan keunggulan 120 poin atas adiknya, Alex Marquez. Pembalap pabrikan Ducati itu telah memenangkan 8 balapan utama dan 11 sprint di paruh pertama musim. Sementara itu, Quartararo berada di peringkat 9 dengan 102 poin, meraih 4 pole position dan dua podium.