Gelombang dukungan internasional bagi kemerdekaan Palestina semakin kuat. Prancis, bersama dengan 14 negara Barat lainnya, menyerukan kepada seluruh dunia untuk segera mengakui Negara Palestina. Seruan ini disampaikan dalam pernyataan bersama para menteri luar negeri dari 15 negara tersebut, usai konferensi di New York yang bertujuan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Konferensi ini dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.
Sembilan negara penandatangan yang belum mengakui Palestina menyatakan kesediaan atau pertimbangan positif untuk melakukannya, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam dinamika politik internasional terkait isu Palestina.
Presiden Prancis telah mengumumkan rencana untuk secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang. Langkah ini, yang mendapat penolakan keras dari Israel dan Amerika Serikat, diharapkan dapat memicu momentum lebih lanjut bagi pengakuan resmi Palestina di seluruh dunia.
Perdana Menteri Inggris juga mengumumkan bahwa Inggris akan secara resmi mengakui Palestina pada bulan September, kecuali Israel mengambil langkah-langkah substantif, termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza. Pemerintah Inggris telah lama berniat mengakui Palestina sebagai kontribusi terhadap proses perdamaian demi memberikan dampak maksimal bagi solusi dua negara.
Langkah Inggris dan Prancis ini menjadikannya sekutu Eropa pertama dari kelompok G7 yang mengambil langkah penting ini. Pengakuan Palestina oleh semakin banyak negara diharapkan dapat membuka jalan bagi terciptanya perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.