Fans JKT48 Menggugat: Dari Skandal Foto Hingga Harga Tiket Konser Selangit

Polemik antara penggemar dan manajemen JKT48 tengah menjadi sorotan utama. Gelombang protes dari para penggemar tak kunjung mereda, dipicu oleh serangkaian kekecewaan yang menumpuk.

Awalnya, kekecewaan penggemar berawal dari ketidakpuasan terhadap aktivitas dan produktivitas para anggota JKT48 yang dianggap tidak teratur. Jumlah produksi lagu juga dinilai jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kemarahan semakin memuncak ketika sebuah foto yang menampilkan mantan manajer JKT48, Fritz Fernandez, memegang kue ulang tahun dengan bentuk yang tidak pantas dan tulisan vulgar beredar luas di media sosial. Foto ini dianggap melukai hati publik, mengingat JKT48 adalah grup idola yang beranggotakan perempuan, banyak di antaranya masih di bawah umur.

Manajemen JKT48 merespons cepat dengan menonaktifkan Fritz dan menyampaikan permohonan maaf. Mereka menegaskan bahwa tidak ada anggota JKT48 yang terlibat dalam acara ulang tahun tersebut. Pihak manajemen juga mengakui bahaya dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, khususnya bagi para penggemar.

Namun, permohonan maaf tersebut tidak meredakan amarah penggemar. Mereka merasa suara mereka diabaikan dan tidak ada perubahan signifikan dalam perlakuan manajemen terhadap para anggota JKT48.

Gelombang protes kembali membesar dengan isu baru: harga tiket konser JKT48 "Full House" yang digelar pada 26 Juli 2025 di Istora Senayan. Harga tiket tersebut dianggap terlalu mahal, bahkan melampaui harga tiket konser BLACKPINK.

Sebagai bentuk protes, para penggemar merencanakan aksi silent treatment selama konser "Full House". Mereka sengaja tidak meminta encore sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen. Alih-alih encore, teriakan sorakan kekecewaan menggema di Istora Senayan.

Mantan anggota JKT48, Haruka, sempat berusaha memandu penonton untuk berteriak encore, namun usahanya justru disambut dengan sorakan. Tak satu pun mengikuti ajakan Haruka. Konser pun berakhir tanpa encore.

Di luar area konser, sejumlah penggemar membentangkan poster besar yang menyindir JKT48 Operation Team (JOT) hanya memikirkan keuntungan semata.

Kekecewaan ini telah lama dirasakan oleh para penggemar. Mereka menuding manajemen saat ini hanya berorientasi pada keuntungan finansial, mencurigai JKT48 hanya dijadikan alat untuk mengeruk uang.

Ungkapan kekecewaan seperti "Manajemen membangkang" hingga "Manajemen bobrok" terus membanjiri kolom komentar di akun media sosial JKT48.

Hingga saat ini, pihak manajemen JKT48 belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan yang dilayangkan oleh para penggemar.

Scroll to Top