Kemarahan para penggemar JKT48 terhadap manajemen grup idola mereka tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial sejak Juni 2025. Berbagai keluhan dan kritik terus membanjiri linimasa, memicu rasa penasaran publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Pemicu utama kemarahan ini adalah kekecewaan fans terhadap produktivitas dan aktivitas member JKT48 yang dinilai kurang teratur. Jumlah produksi lagu juga dirasa jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Padatnya jadwal latihan dan penampilan off air yang intens disebut-sebut membuat para member kelelahan. Fans khawatir akan kondisi kesehatan idolanya, apalagi beberapa member sempat mengeluhkan keadaan mereka yang terkesan tidak direspon cepat oleh manajemen. Perlindungan mental bagi member, yang sebagian besar masih di bawah umur dan rentan terhadap hujatan, juga dinilai kurang diperhatikan.
Skandal foto mantan manajer JKT48, Fritz Fernandez, yang memegang kue ulang tahun berbentuk tidak senonoh, semakin memperparah keadaan. Foto yang kembali viral itu memicu kemarahan publik karena Fritz dianggap sebagai sosok penting dalam manajemen grup yang banyak beranggotakan perempuan di bawah umur.
Manajemen JKT48 telah menindaklanjuti masalah ini dengan menonaktifkan Fritz dan meminta maaf. Mereka juga memastikan tidak ada member JKT48 yang terlibat dalam acara ulang tahun tersebut.
Namun, permintaan maaf ini tidak sepenuhnya meredakan amarah fans. Mereka merasa suara mereka tidak didengar dan tidak ada perubahan signifikan dalam perlakuan manajemen terhadap member.
Gelombang protes kembali mencuat ketika harga tiket konser JKT48 "Full House" pada 26 Juli 2025 di Istora dianggap terlalu mahal, bahkan melebihi harga tiket konser BLACKPINK.
Puncak aksi protes terjadi saat konser "Full House" berlangsung. Fans sengaja melakukan silent treatment, tidak meminta encore sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap manajemen. Teriakan sorakan justru menggema sebagai pengganti encore, mengungkapkan kekecewaan yang mendalam.
Haruka, mantan member JKT48, sempat berusaha memandu penonton untuk berteriak encore, namun usahanya justru disambut sorakan dan penolakan. Momen Haruka yang menangis setelah kegagalannya itu menjadi trending topic dari konser tersebut.
Akibatnya, JKT48 menutup konser dengan suara dari belakang panggung, mengucapkan terima kasih dengan nada sedih dan kecewa. Fans tetap pada pendirian mereka, tidak memberikan encore dan membiarkan konser berakhir dengan kesan yang kurang memuaskan.
Di luar area Istora Senayan, sejumlah fans membentangkan poster besar yang menyindir JKT48 Operation Team (JOT) hanya mementingkan uang.
Kekecewaan ini telah lama terpendam. Fans menilai manajemen saat ini hanya menjadikan JKT48 sebagai alat untuk mencari keuntungan semata. Tagar seperti "Manajemen Membangkang" dan "Manajemen Bobrok" terus membanjiri unggahan-unggahan akun JKT48 di platform X.
Hingga saat ini, manajemen JKT48 belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan yang dilayangkan oleh para fans tersebut.