Vietnam berhasil meraih gelar juara ASEAN U23 Championship 2025 setelah menaklukkan Timnas U23 Indonesia dengan skor tipis 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kemenangan ini menandai hattrick gelar bagi Vietnam di ajang yang sama, setelah sebelumnya menjuarai edisi 2022 dan 2023. Gol tunggal Nguyen Cong Phuong pada menit ke-37 memastikan mimpi Garuda Muda untuk meraih gelar juara kembali tertunda.
Kekalahan ini menjadi yang kedua kalinya secara beruntun bagi Indonesia di partai puncak. Pada edisi 2023, Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam melalui adu penalti.
Pengamat sepak bola nasional menyoroti bahwa kekalahan Indonesia kali ini bukan disebabkan oleh penguasaan bola yang inferior. Meskipun secara statistik Indonesia unggul dalam penguasaan bola dengan 68% dan memiliki jumlah tembakan yang setara dengan Vietnam, Garuda Muda dinilai kurang cerdik dalam bermain.
"Indonesia kalah dalam hal kecerdikan, meskipun unggul dalam penguasaan bola. Taktik, kecerdasan, disiplin, dan kreativitas tampak kurang," ujarnya. Vietnam dinilai mampu memanfaatkan peluang dengan efektif meski tidak terlalu kreatif, serta disiplin dalam bertahan.
Pengamat tersebut menambahkan bahwa pola permainan di laga final ini hampir serupa dengan laga semifinal melawan Thailand. Perbedaan mencolok terletak pada ketidakmampuan Indonesia dalam mencetak gol. Ia menyoroti bahwa sejak awal turnamen, lini depan Indonesia kesulitan mencetak gol.
"Problemnya memang dari awal. Dari lawan Filipina menang 1-0, golnya karena bunuh diri. Lawan Malaysia 0-0 tidak bisa cetak gol, lalu lawan Thailand kesusahan cetak gol," tambahnya.
Ia menilai bahwa ketajaman lini depan Indonesia menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dibenahi jika ingin bersaing di level yang lebih tinggi. Persoalan utama terletak pada efektivitas tim dalam membongkar pertahanan lawan sepanjang turnamen.
"Lini depannya tugas utamanya kan cetak gol tapi susah sekali. Kalau misal striker tidak bisa cetak gol, pemain di belakangnya kan harus bisa cetak gol," jelasnya.
Tantangan besar bagi tim pelatih adalah bagaimana memaksimalkan lini serang serta menciptakan variasi serangan yang lebih dinamis dan tajam.
"Setelah menguasai ball possession, bagaimana caranya bermain kreatif supaya pemain depan itu mendapatkan suplai bola yang enak, bagaimana pemain di lini tengah bisa masuk ke kotak penalti, buka peluang atau mencetak gol malahan. Itu yang belum kelihatan," pungkasnya.