Tragedi Gaza: Puluhan Warga Sipil Tewas Saat Antre Bantuan Kemanusiaan

Gaza – Sebuah insiden tragis dilaporkan terjadi di Gaza utara, di mana puluhan warga sipil tewas saat menunggu bantuan kemanusiaan. Badan pertahanan sipil Gaza menyatakan bahwa pasukan Israel menembaki kerumunan orang yang sedang mengantre bantuan. Akibatnya, sekitar 30 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Militer Israel membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya korban jiwa akibat insiden di utara Kota Gaza. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa jeda kemanusiaan yang diumumkan Israel belum cukup untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza.

OCHA, badan kemanusiaan PBB, mengungkapkan bahwa warga Gaza masih menderita kelaparan dan kekurangan gizi, bahkan setelah jeda taktis diberlakukan. Banyak yang menjadi korban saat mencari bantuan untuk bertahan hidup.

Menurut juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, sedikitnya 30 orang menjadi "syahid" dan 300 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel yang mengenai warga yang tengah mengantre bantuan di utara Kota Gaza.

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, mengkonfirmasi bahwa rumah sakitnya telah menerima 35 jenazah akibat penembakan tersebut. Peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar tiga kilometer di sebelah barat daya titik penyeberangan Zikim, yang merupakan jalur masuk truk-truk bantuan ke Gaza.

Pihak militer Israel memberikan keterangan berbeda. Mereka menyatakan bahwa puluhan warga Gaza berkumpul di sekitar truk-truk bantuan di Gaza utara, dekat dengan pasukan IDF yang sedang beroperasi di wilayah tersebut.

"Pasukan melepaskan tembakan peringatan di area tersebut, tidak ditujukan langsung ke kerumunan, sebagai respons terhadap potensi ancaman. Berdasarkan penyelidikan awal, IDF tidak mengetahui adanya korban jiwa akibat tembakan IDF. Rincian insiden ini masih dalam pemeriksaan," demikian pernyataan dari pihak tentara Israel.

Beberapa jam sebelumnya, 14 warga Palestina dilaporkan tewas dalam empat insiden terpisah, tiga di antaranya terjadi di dekat lokasi distribusi bantuan. Dalam dua insiden tersebut, tentara Israel mengklaim bahwa mereka telah melepaskan tembakan peringatan.

Scroll to Top