Di momen Hari Anak Nasional, Tasya Kamila, mengingatkan para orang tua untuk lebih waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sering menyerang anak-anak tanpa mengenal musim. Sebagai seorang ibu, Tasya membagikan tips sederhana namun penting dalam melindungi keluarga dari bahaya DBD yang seringkali tidak menunjukkan gejala awal.
Tasya menekankan bahwa seseorang bisa saja membawa virus dengue tanpa menyadarinya, dan nyamuk dapat menularkan virus tersebut kepada anggota keluarga lain, termasuk anak-anak. Kunci utama pencegahan adalah dimulai dari rumah. Beberapa langkah praktis yang rutin dilakukannya adalah membersihkan tempat penampungan air secara teratur agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, Tasya juga mengajak dan mengedukasi anak-anak untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, termasuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ia juga menyarankan untuk menggunakan pakaian tertutup saat bermain di luar rumah atau di tempat yang rawan nyamuk, serta mempertimbangkan langkah pencegahan yang lebih komprehensif, seperti vaksinasi dengue jika memungkinkan.
Tasya menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mencari informasi, peduli, dan bertindak, karena pencegahan adalah tanggung jawab bersama. Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan, dengan data dari Kemenkes RI menunjukkan angka kematian tertinggi akibat dengue terjadi pada usia 5–14 tahun. Oleh karena itu, edukasi dan tindakan pencegahan harus dimulai dari lingkungan rumah.
Sebuah perusahaan farmasi juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung upaya perlindungan anak melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor. Mereka percaya bahwa setiap anak berhak tumbuh sehat dan aman dari penyakit yang bisa dicegah. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, mereka mendorong misi Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030. Edukasi dianggap sebagai langkah awal dari perubahan, dan semakin banyak keluarga yang memahami pencegahan dengue, semakin besar pula peluang untuk menyelamatkan lebih banyak anak-anak.