JAKARTA – Mikhael Sinaga, pihak yang melaporkan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mempertanyakan kinerja Kepolisian dalam menangani kasus ini. Ia menyoroti mengapa penyidik tidak menindaklanjuti temuan-temuan baru yang beredar luas di media sosial.
Dalam sebuah acara diskusi, Mikhael mempertanyakan alasan Bareskrim Polri tidak menelusuri informasi yang viral, terutama setelah penghentian penyelidikan sebelumnya. Ia menekankan pentingnya keadilan dalam penanganan kasus ini, sejalan dengan ungkapan "no viral no justice."
Mikhael juga mempertanyakan mengapa tim penyelidik tidak mendatangi lokasi-lokasi penting yang terkait dengan dugaan, seperti tempat Jokowi diduga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ketoyan, Boyolali, serta mengambil keterangan dari mantan dosen UGM, Kasmudjo. Ia heran mengapa Mabes Polri dan Polda Metro Jaya tidak melakukan investigasi ke lokasi-lokasi yang telah didatangi olehnya dan beberapa media lain.
Mikhael menyatakan kesiapannya untuk memberikan informasi mengenai narasumber yang telah ditemuinya kepada tim penyidik, dengan harapan dapat memperjelas kasus ini. Ia menekankan pentingnya pemeriksaan yang cermat dan patut terhadap informan yang ia berikan, agar penyelidikan dapat berjalan dengan baik dan benar.