Cegah Stunting Sejak Dini, Poltekkes Palu Gencar Edukasi Kesehatan di Poso

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palu melalui Program Studi DIII Kebidanan Poso, aktif melakukan edukasi kesehatan mengenai pencegahan stunting pada bayi di bawah dua tahun (baduta) di Kabupaten Poso. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9—11 Juli 2025 di Desa Lantojaya, Kecamatan Poso Pesisir.

Tim dosen yang terdiri dari Febty Kuswanti, Sony Bernike Magdalena Sitorus, dan Khuzaifah, fokus pada peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki anak baduta. Edukasi ini bertujuan untuk membekali para ibu dengan informasi yang tepat guna mencegah stunting.

Stunting, kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial, dapat berdampak buruk pada perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini menjadi sangat penting.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim memberikan pemahaman mengenai cara mencegah dan mengenali gejala stunting pada baduta. Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah memegang peranan krusial dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan bebas stunting.

Metode yang digunakan dalam edukasi ini meliputi pre-test untuk mengukur pengetahuan awal, penyampaian materi edukasi tentang pencegahan stunting pada baduta, dan post-test untuk mengevaluasi pemahaman peserta.

Salah satu penyebab stunting yang ditekankan adalah kurangnya asupan gizi pada ibu selama masa kehamilan, yang dapat menyebabkan anak mudah sakit, terutama infeksi saluran pernapasan, dan mengganggu penyerapan gizi serta pertumbuhan bayi.

Gejala stunting yang sering ditemui antara lain tinggi badan di bawah standar, berat badan rendah, dan rentan terhadap penyakit. Pemeriksaan kehamilan yang rutin, pemberian ASI eksklusif, dan menjaga kebersihan lingkungan merupakan upaya pencegahan stunting yang efektif sejak dini.

Scroll to Top