Kamboja mendesak Thailand untuk segera memulangkan 20 tentaranya yang ditahan setelah gencatan senjata disepakati, mengakhiri bentrokan perbatasan yang mematikan. Pemerintah Kamboja menyatakan bahwa penangkapan terjadi beberapa jam setelah kesepakatan damai dicapai.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja menegaskan bahwa negosiasi sedang berlangsung untuk pembebasan para tentara tersebut. Pihaknya menekankan pentingnya pemulangan yang aman dan secepatnya bagi seluruh personel militer.
Menurut keterangan Kamboja, insiden penangkapan terjadi pada pukul 07.50 pagi, beberapa jam setelah gencatan senjata mulai berlaku.
Sebelumnya, pihak Thailand menyatakan bahwa para tentara yang ditahan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional dan akan dipulangkan setelah situasi di perbatasan stabil.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB menyerukan kepada kedua negara untuk sepenuhnya menghormati kesepakatan gencatan senjata dan mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali kepercayaan dan perdamaian. Ia menekankan pentingnya itikad baik dalam upaya menyelesaikan akar penyebab konflik melalui jalur diplomatik.
Konflik perbatasan ini telah menyebabkan hampir 300.000 orang mengungsi. Thailand melaporkan 15 tentara dan 15 warga sipil tewas, sementara Kamboja mengonfirmasi 8 warga sipil dan 5 tentara kehilangan nyawa. Jumlah korban jiwa kali ini jauh lebih tinggi dibandingkan konflik sebelumnya yang terjadi antara tahun 2008 hingga 2011, yang menewaskan 28 orang.