Netanyahu Meradang: Inggris Akan Akui Kemerdekaan Palestina!

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam keras rencana Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, untuk mengakui kemerdekaan Palestina di Sidang Umum PBB September mendatang.

Netanyahu menuduh Starmer memberi angin segar pada "terorisme Hamas" dengan langkah tersebut. Ia menyampaikan kekesalannya melalui platform X, menyebut bahwa pengakuan kedaulatan Palestina sama saja dengan memberi hadiah kepada teroris dan menghukum korban.

Lebih lanjut, Netanyahu memperingatkan bahwa ancaman yang saat ini dihadapi Israel akibat keberadaan Palestina, suatu saat akan mengancam Inggris. Ia menegaskan bahwa upaya menenangkan kelompok teroris tidak akan berhasil.

Ultimatum dari Inggris ini muncul setelah Starmer menegaskan Israel harus segera mengakhiri serangan di Gaza, menyetujui gencatan senjata, dan berkomitmen pada perdamaian jangka panjang demi menghidupkan kembali solusi dua negara. Starmer menekankan bahwa Inggris selalu mendukung pengakuan Palestina jika solusi dua negara tercapai, namun kerangka tersebut kini terancam sehingga Inggris merasa perlu bertindak.

Kecaman global terhadap Israel belakangan ini menjadi pemicu kuat. Masyarakat dunia mengecam krisis kelaparan akut di Gaza yang mengakibatkan lebih dari seratus warga, mayoritas anak-anak, meninggal dunia. Data menunjukkan ratusan ribu anak di Gaza mengalami kelaparan, bahkan puluhan ribu lainnya menunjukkan gejala malnutrisi.

Langkah Inggris ini menyusul pengumuman serupa dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang juga berencana mengakui kemerdekaan Palestina pada bulan September guna menghentikan konflik di Gaza. Macron menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran bagi rakyat Gaza.

Scroll to Top