Radang usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD) adalah masalah kesehatan serius yang bisa berakibat fatal. Penyakit autoimun ini menyebabkan peradangan kronis pada usus kecil dan besar, di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang organ pencernaan sendiri.
Seringkali, gejala IBD disalahartikan sebagai diare biasa. Padahal, diare yang berkepanjangan bisa jadi pertanda adanya radang usus. IBD umumnya terdeteksi pada usia dewasa muda dan berpotensi menurunkan produktivitas seseorang.
Jika tidak ditangani dengan tepat, IBD dapat memicu komplikasi serius seperti pembekuan darah, peradangan pada kulit, mata, dan sendi, bahkan berujung pada kematian.
Terdapat tiga jenis utama IBD: Ulcerative Colitis (UC), Crohn’s Disease (CD), dan Colitis Indeterminate (Unclassified). Pada penderita CD, dapat terjadi penyumbatan saluran usus, kekurangan gizi, fistula, dan luka pada anus.
Diagnosis IBD ditegakkan berdasarkan keluhan pasien seperti sakit perut berulang, perubahan kebiasaan buang air besar, buang air besar berdarah, penurunan berat badan, serta hasil pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan penunjang meliputi analisis feses, tes darah, radiologi (CT scan dan MRI perut jika diperlukan), serta endoskopi saluran pencernaan.
Mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang penyakit ini, diperlukan pusat perawatan khusus untuk radang usus. Pusat ini menyediakan layanan terpadu oleh dokter spesialis dari berbagai bidang, termasuk gastroenterologi, bedah digestif, nutrisi, dan perawatan psikososial. Pusat perawatan IBD juga menjalin kerjasama dengan institusi terkemuka untuk memperluas koneksi dan membuka peluang inovasi di bidang kesehatan.