Terobosan Diplomasi: Negara Arab dan Muslim Serukan Hamas untuk Meletakkan Senjata

Sebuah momen bersejarah terjadi di Markas PBB, New York, tatkala negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki, bersatu mengecam serangan Hamas ke Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2023. Deklarasi ini menandai pertama kalinya negara-negara Arab secara terbuka mengkritik kelompok militan Palestina tersebut.

Konferensi internasional yang dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi ini menghasilkan seruan agar Hamas melucuti senjata dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza. Prancis menyebut deklarasi ini sebagai langkah "bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya," serta mengajak negara-negara anggota PBB untuk mendukung langkah-langkah konkret menuju solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan bahwa untuk pertama kalinya negara-negara Arab dan Timur Tengah mengutuk Hamas, kejadian 7 Oktober, dan menyerukan perlucutan senjata Hamas serta pengucilannya dari pemerintahan Palestina. Mereka juga menyatakan niat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel di masa depan.

Meskipun deklarasi ini mencakup janji untuk "integrasi regional penuh" dan "langkah-langkah konkret dalam mempromosikan pengakuan bersama, koeksistensi damai, dan kerja sama di antara semua negara di kawasan," tidak ada pernyataan eksplisit mengenai pembangunan hubungan diplomatik penuh dengan Israel.

Deklarasi ini ditandatangani oleh berbagai pihak, termasuk Liga Arab, Uni Eropa, Mesir, Qatar, Yordania, Turki, Indonesia, Inggris, Kanada, Irlandia, Spanyol, Italia, Jepang, Brasil, Meksiko, Norwegia, dan Senegal.

Langkah pertama yang diuraikan adalah mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 22 bulan antara Israel dan Hamas. Deklarasi tersebut menyerukan agar Hamas mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan dukungan internasional, demi mewujudkan Negara Palestina yang berdaulat dan merdeka.

Setelah gencatan senjata, sebuah komite administratif transisi harus segera dibentuk untuk beroperasi di Gaza di bawah naungan Otoritas Palestina.

Deklarasi tersebut mengutuk serangan Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober, serta mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza dan infrastruktur sipil, pengepungan, dan kelaparan, yang telah mengakibatkan bencana kemanusiaan yang dahsyat dan krisis perlindungan.

Deklarasi ini mendukung pengerahan misi stabilisasi internasional sementara, yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB, dan menyambut baik kesediaan beberapa negara anggota untuk menyumbangkan pasukan.

Scroll to Top