Cianjur Tetapkan KLB Akibat Keracunan Massal, Ratusan Warga dan Siswa Jadi Korban

Cianjur, Jawa Barat – Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul merebaknya kasus keracunan massal yang menimpa warga dan siswa sekolah. Puluhan siswa dari dua sekolah berbeda mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), sementara puluhan warga lainnya keracunan usai menyantap hidangan di sebuah acara hajatan.

Lebih dari seratus warga Cianjur dilaporkan mengalami keracunan. Pemerintah daerah bergerak cepat dengan memberikan pelayanan kesehatan dan pengawasan intensif kepada seluruh korban, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalani perawatan di rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur mengungkapkan bahwa sekitar 98 warga Kecamatan Mande mengalami keracunan setelah menyantap hidangan di acara hajatan. Selain itu, puluhan siswa dari SMP PGRI 1 dan MAN 1 Cianjur juga menjadi korban keracunan akibat program MBG.

"Total warga yang mengalami keracunan dalam dua hari terakhir mencapai 176 orang, terdiri dari 23 siswa SMP PGRI 1 dan 55 siswa MAN I Cianjur," ujarnya.

Selama masa KLB, Dinas Kesehatan Cianjur memaksimalkan penanganan korban. Petugas kesehatan dari puskesmas diterjunkan langsung ke rumah-rumah warga untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan mereka hingga pulih sepenuhnya.

Bupati Cianjur telah menginstruksikan seluruh puskesmas di wilayahnya untuk melakukan pendataan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mengalami gejala keracunan, termasuk yang tidak bergejala. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis yang optimal dan mencegah bertambahnya jumlah korban.

Saat ini, kondisi para siswa yang menjadi korban keracunan mulai membaik, begitu pula dengan warga Mande yang terus dipantau oleh tenaga kesehatan.

Pemerintah daerah telah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan. Hasil investigasi ini akan menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Scroll to Top