Amerika Serikat kembali meningkatkan tekanan terhadap Iran dengan menjatuhkan sanksi kepada lebih dari seratus individu, perusahaan, dan kapal yang diduga terlibat dalam jaringan pengiriman minyak global yang dikendalikan oleh keluarga dekat pemimpin tertinggi Iran.
Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap 115 entitas dan individu yang dituduh terlibat dalam upaya menghindari sanksi minyak Iran dan Rusia. Langkah ini diklaim sebagai tindakan terbesar terkait Iran sejak tahun 2018.
Jaringan ini dituduh mengangkut minyak dan produk minyak dari Iran dan Rusia ke berbagai pembeli di seluruh dunia, menghasilkan keuntungan hingga puluhan miliar dolar. Operasi ini dikendalikan oleh Mohammad Hossein Shamkhani, putra dari Ali Shamkhani, seorang penasihat politik senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Hossein Shamkhani diduga memanfaatkan struktur perusahaan fiktif yang kompleks untuk menjalankan operasinya secara tersembunyi.
Menteri Keuangan AS menekankan bahwa sanksi ini membuktikan bagaimana para elit Iran menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi dan mendanai kegiatan yang dianggap berbahaya. Keluarga Shamkhani dituduh mengendalikan sebagian besar ekspor minyak mentah Iran, dan meskipun Ali Shamkhani sendiri telah dikenai sanksi sejak 2020, mereka tetap dapat menjalankan bisnis global mereka berkat kepemilikan properti eksklusif dan paspor asing.
Sanksi ini mencakup perusahaan pelayaran, kapal, individu, dan entitas di berbagai negara, termasuk Panama, Italia, dan Hong Kong. Seorang pejabat AS menyatakan bahwa langkah ini akan mempersulit Iran untuk menjual minyaknya, meskipun diperkirakan tidak akan mengganggu pasar minyak global secara signifikan.
China disebut-sebut sebagai pembeli utama minyak Iran saat ini. Pemerintah AS tidak secara langsung menyebut negara tersebut sebagai target sanksi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam sanksi ini sebagai "contoh nyata permusuhan Amerika terhadap bangsa Iran". Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa setiap agresi baru terhadap Iran akan memicu balasan yang tegas dan tidak terduga. Ia juga menekankan investasi besar Iran dalam teknologi pertahanan dalam negeri.